Mohon tunggu...
Shofwatun Rokhmah
Shofwatun Rokhmah Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Jangan Lupa Santuy

Apabila kamu lelah beristirahatlah sejenak, Jangan menyerah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Han Hyun Mi

4 Juli 2020   09:38 Diperbarui: 4 Juli 2020   09:27 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tetang relung jiwa sang penanti
sebuah belenggu yang tak berujung pasti
sebuah goresan yang masih terbekas nan bersemedi di hati
saat semesta yang masih ingin, ku terlarut dalam sepi nan sunyi ini

bayangan demi bayangan menghampiri namun hilang karna ku berada di kegelapan
namun ku tersadar itu  bukan hilang ,hanya saja daku yang terlalu membanggakan sebuah kehadiran
hingga lupa terkadang semesta  sebecanda itu menghadirkan lalu menghilangkan
seberapa kamu mencintainya, seberapa kamu mengharapkanya.
namun saat semesta menyuruhmu berhenti ,
tak ada lagi yang harus dijadikan story.

namun dari sini kita harus tau,
semesta merindukan sesuatu yang hilang dari sosok mu..apa itu ??
yah senyuman yang tulus dari mu untuk dunia tentunya
bukan canda nan tawa kemunafikan. saat kau di depannya agar iya tetap ada dan menetap.
sebuah paksaan namun tak terpaksa. itulah ke Egoisan kita saat ingin memiliki lebih.

namun,,. cinta tak harus semunafik itu bukan?

cinta sudah Tuhan ciptakan berabad abad silam bukan untuk menciptakan kemunafikan
namun sudah Tuhan ciptakan sebuah filosofi sifat baik yang mewarisi semua kebaikan.
jadi dari sini seperti sang Penciptamu mencintaimu tanpa pedulinya kau selalu mengacuhkannya
seberapa banyak kau kekhilafan dalam bertindak
seberapa pekat dosa yang melikat.


dan dari sini kita berpikir bukan? semesta tertalu mencintai kita yang terkadang harus merasakan luka.
suatu saat kau aku juga dia akan sadar apa itu datang dan pergi
suka dan duka , ada dan tiada , rasa dan air mata semua kan beragument
agar kau tau mana yang akan ada dan menetap.
atau ada hanya untuk sesaat
terkesan sebecanda namun semesta sangat mencintaimu bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun