Mohon tunggu...
Balfa Syehra
Balfa Syehra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Kebijakan Pemerintah

Man Jadda Wajada

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Berbagi Sembako, Berbagi itu Indah

18 Mei 2020   23:34 Diperbarui: 18 Mei 2020   23:39 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasanya mendekati lebaran masyarakat saling gotong royong bersama agar daerahnya masing-masing bersih dan indah. Di setiap pinggir jalan banyak dihiasi dengan lampu jaman dulu, botol-botol kecil yang ditaruh dalamnya minyak kemudian dinyalakan apinya saat malam datang. 

Nyala apinya membuat suasana lebaran sebentar lagi terasa berapi-api, penuh kehangatan, penuh keceriaan. Setiap daerah dilombakan mana daerahnya yang paling bersih dan dekorasi lebarannya yang memukau hati para dewan juri.

Ada yang mengumpulkan semua botol api lalu disusun membentuk sebuah gambar dekorasi mesjid, sangat bagus sekali hasilnya. 

Sungguh indah bukan? 

Biasanya selain disebut lampu botol, orang kampung sebutnya "Lampu Colok". 

Hampir setiap lebaran hal ini dilombakan. 

Namun, di tengah pandemi covid-19 ini, kebiasaan ini mulai berkurang, tidak semeriah bulan ramadhan yang lalu, karena mungkin disebabkan adanya pembatasan jarak berskala besar, yang tidak boleh beraktifitas banyak ngmpul-ngumpul  atau nongkrong. 

Ada kebiasaan baru yang muncul, yaitu berbagi sembako. Hampir di setiap instansi, atau lembaga yang lainnya saling berbagi saling membantu sesama. Berbagi itu indah, obat awet muda.

Bahkan pembagian sembako hampir setiap hari ada. Baik berskala besar atau kecil. Ini menunjukkan tumbuhnya rasa peduli yang kuat di antara kita yang mungkin bisa menjadi kebiasaan sehari-hari, bisa karena biasa. 

Firman Allah SWT:

"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan." (QS. Al-Tholaq: 7)

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261)

Yuk berbagi, karena berbagi itu indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun