Awalnya sempat bingung, apa itu mudik online? Setelah mencari banyak referensi, mudik online bisa diartikan shilaturrahmi hari raya yang tetap dilakoni meskipun dari jarak jauh, baik menggunakan berbagai aplikasi atau hanya sekedar menelepon.
Kami dengan jumlah 7 saudara, mudik online sudah biasa kami lakukan sejak beberapa tahun silam. Karena dari 7 orang bersaudara, tidak semua yang selalu bisa pulang kerumah orang tua pada setiap hari raya. Kadang terkendala pekerjaan, biaya, dan lain-lain. Setiap usai sholat Idul Fitri, kami selalu menelepon ayah dan ibu di kampung apabila sedang tidak bisa mudik.
Nah setelah zaman semakin canggih, kami juga mulai membiasakan menelepon orang tua dan sanak saudara melalui skype, akan tetapi sering sekali terganggu jaringannya, sehingga skype mulai jarang kami gunakan. Â Alhamdulillah, saat ini aplikasi Whats App dengan fitur pendukungnya yakni Video Call, jaringannyapun juga terbilang lancar ke semua daerah, sehingga sangat mempermudah kami dalam berkomunikasi kepada orang tua dan sanak saudara baik di hari raya ataupun diluar hari raya.Â
Tahun inipun kami memilih untuk tidak mudik, dikarenakan jangan sampai keluarga di kampung terutama ibu dan ayah yang sudah tua, pastinya memiliki imun tubuh yang tidak sekuat para pemuda, dikhawatirkan terjangkit penyakit yang tidak diinginkan akibat anak-anaknya yang mudik di tengah pandemi Covid-19.
Alhamdulillah, anggaran dana untuk mudik yang sudah ditabung beberapa waktu lalu, dapat menambah hadiah lebaran untuk ibu dan ayah. Orang tua yang kasihnya tidak terbalas, hadiah lebaran dari anak-anaknya hanya sebagai salam rindu dari kami-kami yang jauh. Mana mungkin jasa mereka terbalaskan.
Tapi dengan memberi hadiah kepada kedua orang tua yang masih hidup, pastinya menjadi kebahagiaan tersendiri hampir bagi setiap orang, membuktikan bahwa ayah dan ibu telah berhasil mendidik anak-anaknya sehingga anak-anak sudah bisa mandiri bahkan berbagi.
Khusus untuk tahun ini, karena mudik online menjadi agenda unik ditengah pandemi Covid-19, tentunya persiapan istimewa juga telah mulai kami persiapkan. Diantaranya penampilan, maka busana murah meriah akan hadir di ruang setrika untuk kami beserta anak-anak yang akan digunakan di hari Idul Fitri, sebagai tanda bahagia dan sumringah saat menelepon keluarga di kampung halaman via video call.
Rambut masih termasuk kedalam penampilan, bagi anggota keluarga laki-laki disamping menggunakan peci, memangkas rambut menjadi persiapan wajib.
Karena dengan rambut yang rapi, ibu dan ayah biasanya ingin melihat rambut anak dan cucu laki-lakinya, dari rambut dapatlah terlihat sehat badannya, kurus atau semakin gembul anak cucunya di pearantauan.Â
Selanjutnya, sajian idul fitri menjadi hal yang penting di persiapkan saat mudik online. Mengingat ibu dan ayah sangat ingin melihat semua anak cucu makan enak dan dipenuhi dengan rizki hari raya ketika Video Call. Maka opor, rendang, ketupat, kerupuk, sambal pete, akan menjadi sajian diatas meja dapur.
Ditambah dengan buah-buahan dan cookies buatan sendiri yang akan dipamerkan kehadapan ibu dan ayah. Harapannya semua sajian di hari raya adalah hasil karya sendiri, disamping melatih jiwa seni anggota keluarga perempuan dalam tata boga, kesehatan dan kebersihannyapun tentu lebih terjamin, mengingat masa pandemi Covid-19 ini dimana bumi sedang sakit dan menyebarnya penyakit-penyakit, maka higinis dari setiap apa yang kita makan dan minum harus menjadi prioritas utama.Â
Dan persiapan terakhir, perkara handphone, baterai handphone, paket internet, serta memastikan bahwa aplikasi Whats App semua anggota keluarga telah siap digunakan berikut fitur-fiturnya. Insya Allah dengan 3 persiapan penting ini, momen hari raya akan terasa semakin syahdu dan penuh rindu.
Doa-doa akan lebih banyak terdengar, rasa penasaran yang dipenuhi dengan kebahagiaan juga akan dirasakan bagi setiap anggota keluarga, seakan ingin sekali berjumpa bersama, namun harus ditunda dulu demi keselamatan semua anggota keluarga yang sangat dicintai.Â
Air mata rindu bisa jadi akan lebih deras mengalir ketimbang berjumpa fisik seperti lebaran-lebaran lalu. Disanalah hikmah merantau yang akan dirasakan bagi setiap perantau. "Saat engkau merantau, maka rasa cinta akan semakin dalam," (hikmah).
Tak terasa, Idul Fitri tinggal menghitung hari. Bagaimana kabar orang tua di kampung? Jangan lupa selalu menghubungi keluarga-keluarga dan menanyakan apa kabar mereka di kampung. Dan tanyakan pula apakah ada kekurangan, terlebih saat pandemi Covid-19 ini, banyak sekali yang ekonominya  terdampak Covid-19, bisa jadi termasuk anggota keluarga kita di kampung.
Dan bila kita punya kelebihan rizki, segerakanlah untuk membantu orang tua ataupun sanak saudara. Semoga dengan melapangkan keluarga-keluarga dikampung dan dimanapun, Allahpun selalu melapangkan dan memudahkan kita.Â
Semoga pandemi Covid-19 memberikan hikmah besar kepada kita, bahwa duniapun bisa berhenti sejenak, kegiatan manusiapun terbatas, dan ini menunjukkan bahwa tidak ada yang abadi, jika tidak dibarengi dengan keta'atan apalah guna usaha dan kerja keras kita sebagai manusia biasa ini. Mari bersama-sama kita melihat peluang walahpun di masa pandemi Covid-19 ini.
Jangan sampai salah jalan dan hilang arah. Kita punya Allah, maka kitapun harus meyakini bahwa Allahlah yang menjamin hidup kita, tugas kita hanya bergerak dan berusaha. Dari setiap langkah ada berkah. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H