Mohon tunggu...
Arif Setyabudi Santoso
Arif Setyabudi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pegiat literasi dan pendidik pendidikan nonformal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pelajaran dari Film Boruto “Naruto The Movie”

4 Mei 2016   11:19 Diperbarui: 4 Mei 2016   11:44 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh: A S Santoso

foto: samehadaku.com

Film Boruto, Naruto the movie merupakan salah satu film yang di buat berdasarakan manga Naruto yang di buat oleh Mashashi Kishimoto. Film ini merupakan film terbaru yang dirilis akhir 2015. Boruto adalah film lanjutan dari film Naruto sebelumnya yaitu the last Naruto the movie. Di bagian akhir film The Last, Naruto The Movie sudah di tunjukan bagimana Naruto menikah dengan Hinata dan memililiki dua anak. Judul film ini diambildari nama anak pertama mereka yaitu Uzumaki Boruto.

Dalam film ini, Mashashi menampilkan tokoh-tokoh baru yang terdiri dari anak-anak dari ninja-ninja sebelumnya. Tokoh-tokoh generasi baru ini sebelumnya telah di tampilkan dalam manga terbaru Naruto yaitu Naruto Gaiden. Naruto Gaiden lebih banyak bercerita tentang Uchiha Sarada (anak Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura) yang mencari siapa sebenarnya ibu kandungnya. Walaupun begitu, manga ini juga menceritakan beberapa anak-anak generasi baru sepeti Uzumaki Boruto (anak Uzumaki Naruto dan Hyuga Hinata).

 Film Boruto Naruto the movie ini banyak mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Pelajaran yang sangat nampak dan menginspirasi adalah saat Boruto menyadari kesalahannya mengunakan alat ninja dalam ujian chunin. Dalam film ini menceritakan tentang Boruto yang merupakan anak Hokage ketujuh (Nindaime), Uzumaki Boruto menggunakan alat terlarang dalam ujian chunin. Boruto kesal dengan ayahnya yang menjadi Hokage sehingga tidak punya banyak waktu untuk keluarga. Boruto saat itu dipengaruhi oleh Katasuke, Ketua tim pengembang alat ninja Konoha. Ia ingin menjual alat tersebut ke desa-desa lain. Oleh karena itu, ia memanfaatkan Boruto yang mengikuti ujian chunin untuk menggunakan alatnya agar bisa dilihat oleh ninja-ninja yang berasal dari luar Konoha.

Dengan menggunakan alat ninja, Boruto berhasil mengalahakn musuh-musuhnya dan berhasil memasuki final ujian chunin. Namun, Hokage ketujuh mendiskualifikasinya dari ujian setelah meminta istrinya yaiitu Hyuga Hinata untuk melihat ke arah tangan Boruto. Berdasarkan Byakugan istrinya, Hokage ketujuh menemukan bahwa Boruto telah melanggar aturan dalam ujian chunin tersebut yaitu tidak boleh menggunakan alat ninja.

Boruto saat itu tidak terima dengan perlakuan Hokage ketujuh yang merupakan ayahnya sendiri. Dengan marah Boruto menolak permintaan ayahnya untuk keluar dari tempat ujian chunin. Tiba-tiba  saat itu datang  dua orang yang ingin merebut Kyubi dari Hokage ketujuh. Mereka berdua mengeluarkan kekuatan yang dahsyat sehingga lokasi ujian chunin rusak dan menimpa orang-orang yang menonton ujian chunin. Para ninja sibuk menyelamatkan penonton dan Hokage ketujuh dan Uchiha sasuke mencoba melawan mereka.

Hokage ketujuh menggunakan kekuatanya untuk menolong orang-orang yang di serang oleh Momonshiki Otsusuki dan Kinshiki  Otsusuki. Sasuke membantu hogake ketujuh dari serangan mereka dan melindungi Sarada, Boruto dan penduduk desa lainya. Akhirnya, Hokage ketujuh meminta sasuke untuk melindungi Sarada dan Boruto sedangkan dia bersama Kurama atau Kyubi menahan serangan dari Momonshiki Otsutuki.

Boruto baru menyadari kesalahannya dan tugas penting ayahnya sebagai Hokage ketujuh. Sebelumnya, ia hanya tahu kerja seoarang Hokage sangat sibuk dan hanya duduk di kursi dan suka memerintah. Boruto baru sadar kalau ayahnya mempunyai kekuatan yang besar dan melalui proses panjang dan tidak instan seperti menggunakan alat ninja. Dengan alat ninja, Boruto bisa mengeluarkan banyak ninjutsu tanpa harus mempelajarinya.

Kisah Boruto di atas memberikan pelajaran bahwa cara instan itu bukanlah cara yang baik bila melanggar aturan. Seperti halnya mencontek pada waktu ujian atau ulangan, itu merupakan cara instan untuk mendapat nilai bagus. Padahal, esensi dari ujian   adalah untuk melatih dan menguji kemampuan siswa bukan untuk mendapatkan nilai.

Nilai yang bagus tanpa punya kemampuan mengerjakan karena hasil yang mencontek sama juga berbohong terhadap diri sendiri dan kepada orang lain. Orang yang berbohong seperti dilakukan Boruto akan mendapat balasan karena ketahuan menggunakan alat ninja. Orang yang tidak ketahuan pun akan mendapat balasan baik susah mendapat pekerjaan, susah lulus kuliah, susah mendapat jodoh, dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun