Itu artinya pengaruh kebudayaan yang tidak bisa dibendung itu, mengharuskan masyarakat satu dengan yang lainnya memiliki tenggang rasa. Untuk berupaya saling memahami bahwa nilai ke-sundaan memang perlahan tergerus oleh nilai lain yang datang atau di bawa ke kampung halamannya.
Maka jalan satu-satunya untuk dapat merekonsiliasi masyarakat demi terciptanya sebuah nilai kebersamaan hanya melalui pendekatan budaya ngaliwet itu sendiri. Dengan ngaliwet sedikit besar mampu menyingkabkan skat-skat di tengah masyarakat, begitu pun sentimentil akibat keberpihakan kepada sebuah fhasion, gaya hidup, keyakinan, atau pun memilih salah satu ideologi politik, dsb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H