Banyak upaya dalam mengentaskan kemiskinan dalam membangun masyarakat madani,upaya teresebut memang tidak mudah karena harus dilakukam oleh semua kalangan masyatakat dan banyaknya permasalahan kemiskinan sehingga harus dilakukan dengan terprogram dengqn baik dari hulu ke hilir.
Upaya ini tidak bisa dilakukan dengan tergesa gesa sebab nanti menjadi tidak efektif dan tidak efisien.kita harus memiliki kesadar akan hal itu karena tanpa kesadaran membuat banyak orang melakukan sesuatu yan tidak semestinya.
Ada dua hal yang membuat seseorang meandang suatu kemiskinan dan penghentasan kemiskinan dalam mencapai masyarakat madani itu penting yaitu karena, pertama adalah orang tersebut tidak memiliki rasa jiwa sosial yang tinggi dan tidak memiliki hati nurani yang baik.kedua karena merasa semua sudah baik dan tidak perlu adanya peningkatan.
Kedua kondisi ini tidak kondusif dan tidak relevan jika dilihat dinegara kita yang sedang diarahkan menuju masyarakat mandiri dan beradab dalam arti masyarakat madani.sementara yang harus dilakukan supaya pengentasan kemiskinan kondusif adalah adanya pembangunan yang dilakukan oleh orang orang yang memahami kemiskinan sebagai  kelemahan yang harus di entaskan dari akarnya.
Orang-orang seperti itu diperlukan untuk membangun masyarakat madani
Yang tidak memahami kemiskinan sebagai komoditas
Dan modal untuk mencari popularitas, tetapi sebagai fakta yang harus ditanggapi dengan serius. Harus dipahami bahwa sebenarnya semua kelompok dapat berpartisipasi
Dalam mengentaskan kemiskinan. Sebagai contoh, Alim Ulama berperan sangat penting dalam Mengentaskan kemiskinan dalam membangun masyarakat madani, karena pada Kemiskinan ini dapat menggiring manusia pada kemungkaran.
Demikian pula kaum intelektual dapat Menyebarkan ilmu pengetahuan dan cara berpikir yang baik,Teknologi tepat guna, pemerintahan yang baik dll, Yang sebenarnya sangat berguna untuk membebaskan masyarakat dari Kemiskinan dan keterbelakangan. Pengusaha juga memiliki kontribusi mereka sendiri untuk ini.Â
Oleh karena itu, jika semua pihak berkomitmen kuat untuk berpartisipasi Dan pengentasan kemiskinan Dalam rangka membangun masyarakat madani, kemiskinan memang dapat diberantas. Masalah Adalah, apakah kita ingin mengeksploitasi kemiskinan? Apa yang  bisa dikatakan? Atau mereka akan dimasukkan dalam pengentasan kemiskinan. Masing-masing dari kita Harus menjawabnya sendiri.
Untuk membangun masyarakat madani harus dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Melalui jaringan perdagangan dan kerjasama untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, demokratis dan sejahtera
Sebagai bagian dari masyarakat sipil global
Agar hal ini dapat terwujud , seruan pengentasan kemiskinan harus kompak dan sinergis. Jika tidak diselesaikan secara terpadu dan sinergis dengan upaya yang berbeda, misalnya meningkatkan kualitas hidup orang dengan kesungguhan dan kesadaran, maka perangkap kemiskinan akan sulit tercapai jika hanya sebagian saja.
Pembangunan masyarakat sipil harus mencakup berbagai upaya pengentasan kemiskinan Dengan kesadaran dan program Yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat atau Orang Indonesia sebagai bagian dari masyarakat sipil global. Beberapa kondisi Dan langkah-langkah khusus yang harus diperhatikan dalam Upaya pengentasan kemiskinan adalah:
1. Kita semua, masyarakat dan pemerintah, harus memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas kemiskinan. Terintegrasi dalam
Cara, bukan hanya slogan dan kata kunci, tetapi komitmen yang merupakan tanggung jawab bersama sebagai ciri masyarakat sipil, yaitu masyarakat yang beradab dan mandiri. Tanpa adanya komitmen dibelakangnya, sulit untuk mengoptimalkan kegiatan yang sebenarnya, karena kita semua berkomitmen dan berintegrasi untuk membawa
Orang atau orang keluar dari kemiskinan, asumsinya adalah kunci keberhasilan.
2. Agenda pengentasan kemiskinan haruslah realistis dan menyentuh
Kebutuhan-kebutuhan yang paling mendasar bagi rakyat Indonesia,
Misalnya dalam jangka pendek maka penanganannya harus diarahkan
Pada pemenuhan kebutuhan pangan untuk rakyat dari yang mengalami
Rawan pangan.
3. Orientasi pembangunan masyarakat madani harus bertumpu dan berakar
pada rakyat.Â
Dalam jangka menengah dan jangka panjang, pengentasan
kemiskinan harus ditujukan untuk memperbaiki struktur ekonomi pangan
dan pemberdayaan ekonomi yang berpihak pada orientasi rakyat, merata
serta bebas dari K3N2I (korupsi, kolusi, koncoisme, nepotisme,
niputisme, ijinisme).Â
Salah satu ciri pokok dari masyarakat madani adalah
yang berpihak pada kesejahteraan rakyat banyak, bukan segelintir orang
tertentu.
4. Upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan paling tidak harus
mempunyai sasaran strategis yang dapat berupa perluasan kesempatan
kerja, pemenuhan kebutuhan dasar, mengurangi kesenjangan sosial dan
meningkatkan produktivitas masyarakat berpenghasilan rendah.
Kemiskinan struktural harus dientaskan terutama bagi rakyat yang hidup
di sektor pertanian (pedesaan) atau rural area dan sektor informal perkotaan.
5. Dalam jangka panjang perlu peningkatan secara terus menerus kualitas
sumberdaya manusia, sehingga menjadi manusia yang betul-betul bersumberdaya, salah satunya dapat dilakukan melalui pembudayaan proses pembelajaran sepanjang hayat (life long education), sebab
kebodohan dan ketertinggalan bukan ciri dari masyarakat madani.
Persoalan utama untuk pengentasan kemiskinan sebenarnya terletak
pada diri masyarakat itu sendiri, sampai kapan kita akan dapat keluar dari
kemiskinan? Siapa yang paling berperan penting dalam mengatasi kemiskinan itu? Apakah kita mampu mewujudkan masyarakat atau bangsa ini menjadi masyarakat madani? Jawabnya tentu saja sangat tergantung dan ada pada diri kita sendiri. Kita sebagai masyarakat Indonesia yang pada dasarnya sejak nenek moyang kita sudah terkenal dan mengakar sebagai sebutan masyarakat yang beradab tinggi, ketimuran dan kekeluargaan (brotherhood), sebenarnya adalah modal dasar utama yang telah dimiliki bangsa ini untuk mewujudkan masyarakat madani.
Masyarakat yang berinisiatif sendiri, berperadaban tinggi, saling menghormati, selalu membantu dan berusaha untuk mewujudkan dan menyebarkan kesejahteraan Orang. Oleh karena itu, kemandirian dan komitmen yang kuat untuk mengentaskan kemiskinan manusia sangat penting.Tentu saja, ini memiliki konsekuensi bagi mereka untuk memahami realisasi masyarakat madani, dan menggerakkannya ke arah itu tentu membutuhkan proses. Dalam konteks Indonesia, pelaksanaan masyarakat madani tersebut, yakni , membutuhkan partisipasi seluruh masyarakat dari kalangan atas hingga kalangan bawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H