Di tengah kemewahan pesta di Swiss-Bel Makassar, ada sebuah cerita yang lebih berharga daripada kemilau lampu atau dekorasi mewah. Ini adalah cerita tentang seorang anak yang dikelilingi oleh delapan sosok ibunda. Mereka bukan hanya sekadar ibu biologis, tetapi juga wanita-wanita yang memiliki cinta, perjuangan, dan pengorbanan luar biasa.
Ketika saya dan mereka berfoto bersama, pikiran saya melayang jauh. Betapa luar biasa, setiap dari mereka membawa cerita yang tidak hanya menginspirasi anak-anak mereka, tetapi juga siapa saja yang mendengarnya. Inilah perjalanan cinta dan pengorbanan yang tak kenal lelah.
Hj. Nurhayati Kadir: Pilar Kehidupan
Hj. Nurhayati Kadir adalah sosok yang luar biasa. Di usianya yang ke-75 tahun, beliau tetap berdiri tegar, bahkan lebih kuat daripada banyak dari kita yang lebih muda. Beliau pernah menjadi Ketua IWAPI Makassar, seorang tokoh wanita yang dikenal luas dan dihormati. Namun, yang lebih luar biasa dari itu adalah ketangguhannya membesarkan anak-anaknya hingga menjadi sosok yang sukses dan membanggakan. Beliau adalah bukti nyata bahwa dedikasi seorang ibu adalah kekuatan yang tidak akan pernah pudar.
Ibu Niar: Elegan dan Rendah Hati
Ibu Niar adalah definisi dari kecantikan yang sejati. Tidak hanya dari penampilannya yang elegan, tetapi juga dari sikap rendah hatinya. Kekayaan yang dimilikinya tidak pernah membuatnya merasa lebih tinggi dari orang lain. Ia mengajarkan kepada kita bahwa keberhasilan bukan hanya soal materi, tetapi tentang bagaimana tetap membumi meskipun berada di puncak.
Ibu Megawati Latcinta: Cinta dan Prestasi
Ada sesuatu yang begitu hangat dari sosok Ibu Megawati Latcinta. Anaknya kini berpangkat jenderal kolonel dan sukses menjalankan bisnis pertambangan minyak di Sulawesi Tenggara. Semua ini tidak lepas dari cinta tanpa syarat yang ia berikan sepanjang hidupnya. Ia adalah ibu yang tidak hanya membesarkan anak-anaknya, tetapi juga mimpi-mimpi mereka.
Ibu Mala: Perjuangan yang Tak Pernah Usai
Ibu Mala adalah istri seorang politisi dan mantan anggota dewan. Namun, status itu tidak membuatnya berhenti berjuang. Bahkan ketika anak-anaknya telah sukses, ia tetap melanjutkan langkahnya. Baginya, hidup adalah perjalanan yang terus bergerak, dan ia adalah pelaku utama dari perjalanan itu.