Pengalaman Pertama Menggunakan BPJS Antar Kota Provinsi di Indonesia.
Sebagai pengguna BPJS Kesehatan yang berdomisili di Tangerang Selatan dan bekerja di Makassar, kota kampung halaman saya, saya sempat mengalami pengalaman berkesan ketika harus menggunakan fasilitas kesehatan di luar domisili. Saat, saya sedang berada di Makassar untuk urusan pekerjaan, ketika tiba-tiba masalah gigi muncul dan mengharuskan saya berobat.
Langkah pertama adalah mendatangi Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat 1, yakni Puskesmas Tamalate, yang lokasinya cukup dekat dengan tempat tinggal sementara saya di Makassar. Ternyata, kartu BPJS saya dapat digunakan di puskesmas tersebut meskipun berasal dari provinsi lain. Namun, pemakaiannya dibatasi maksimal tiga kali kunjungan dan terbatas dengan 1 kali rujukan saja. Menurut sang ibu dokter, Jika membutuhkan perawatan lebih lanjut, saya dianjurkan untuk memindahkan faskes ke lokasi yang sesuai domisili sementara, dan ini bisa dilakukan langsung melalui mobile JKN atau HP sendiri dengan cepat.Â
Pelayanan di Puskesmas Tamalate cukup memuaskan dengan lapangan parkirnya yang luas walaupun masih perlu peningkatan layanan kesehatan terutama dalam kelengkapan sarana.Â
Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah datang lebih pagi, sekitar pukul 07.00, untuk mendaftar. Antrian pasien cukup panjang, bahkan bisa berlangsung hingga siang hari. Setelah menanti beberapa jam, saya dilayani oleh suster yang ramah dan sopan, serta dokter yang cukup baik. Setelah antri cukup lama, saya masuk ke ruang dokter dan dilayani dokter dengan sopan serta memberikan surat rujukan setelah saya memintanya agar pemeriksaan gigi lanjutan bisa lebih maksimal serta untuk melanjutkan pemeriksaan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Yos Sudarso Ladokgi.
Berbekal surat rujukan tersebut, saya menuju RS Ladokgi  Yos Sudarso yang berkesan cukup lengkap dan professional. Di sana, saya kembali diingatkan untuk datang lebih awal untuk menghindari antrian panjang. Untungnya, saat ini ada aplikasi Mobile JKN yang mempermudah pendaftaran online sehingga waktu tunggu di lokasi Puskesmas bisa diminimalkan, namun sayangnya, masih belum bisa digunakan di RS rujukan.Â
Pengalaman ini memberikan pelajaran penting: BPJS memberikan kemudahan layanan lintas provinsi, meski ada beberapa prosedur yang perlu diperhatikan. Selain itu, kesiapan seperti datang lebih pagi atau memanfaatkan teknologi seperti Mobile JKN sangat membantu untuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat dan efisien, walaupun aplikasi ini masih perlu ditingkatkan lagi agar bekerja optimal dan mudah dalam aksesnya termasuk jaringannya.Â
Saya sangat mengapresiasi pelayanan kesehatan yang dilakukan BPJS hingga saat ini, karena meskipun jauh dari domisili, saya tetap merasa diperhatikan.Â
Sebuah pengalaman yang mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan, di mana pun kita berada, serta ikut dalam program BPJS yang menjamin biaya kesehatan kita, serta berharap semakin banyak manfaat yang diperoleh maayarakat dengan semakin baiknya layanan kesehatan sesuai tuntutan masyarakat dan lebih banyak lagi memberikan edukasi dan informasi tentang layanan BPJS sebagai badan penyelenggara jaminan sosial terutama dalam kesehatan masyarkat dan tenaga kerja.Â
Terakhir, sekiranya memungkinkan, karena banyaknya masyarakat bingung antara BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja maka sebaiknya namanya dibedakan saja, misalnya dengan ASKES untuk BPJS Kesehatan dan ASTEK untuk BPJS tenaga kerja, atau nama lainnya sehingga terlihat jelas perbedaan antara BPJS Kesehatan dan BPJS Tenaga Kerja.Â