Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. adalah seorang wirausahawan, penulis buku dan youtuber yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berdomisili di Tangerang Selatan. Hobinya dalam menulis menghasilkan beberapa karya tulis yang telah diterbitkan di antaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. The Masterpiece of Love and Life. 4. Bukan Syair Biasa. 5. Sang Wali 6. Novel: From Sydney to Jakarta. Dan 7. Biografi. Catatan Ngopi Asrul Sani.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harmoni Karakter Orang Jepang dan Indonesia

16 November 2024   10:16 Diperbarui: 16 November 2024   10:26 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karakter Jepang Indonesia/dokpri Sani AI

Inspirasi Hari Ini: Harmoni Karakter Jepang dan Indonesia

Saat menyaksikan pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Jepang, ingatan saya kembali ke masa kuliah di Australia. Saya pernah tinggal serumah dengan seorang teman asal Jepang, dan pengalaman itu memberi saya banyak pelajaran berharga tentang karakter, budaya, dan kehidupan.

Saya teringat saat teman Jepang saya meminta bantuan untuk mengajaknya berbelanja bahan makanan di supermarket. Dengan senang hati, saya mengantarnya. Sepanjang perjalanan, saya melihat bagaimana ia dengan teliti memilih bahan makanan, memeriksa kualitas dan harga dengan penuh kehati-hatian. Setelah selesai, ia mengucapkan terima kasih dengan membungkukkan badan, menunjukkan rasa hormat yang begitu tulus.

Makanan dan Minuman: Kesederhanaan dan Makna

Kebiasaan makan orang Jepang mencerminkan nilai-nilai hidup mereka: sederhana, sehat, dan penuh makna. Mereka sangat menghargai bahan-bahan segar dan alami. Teman saya sering memasak makanan seperti sup miso, nasi dengan ikan panggang, dan teh hijau yang selalu menemani makanannya. Tidak berlebihan, tetapi selalu bergizi dan berkualitas.

Sebaliknya, kita di Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Dari nasi goreng hingga rendang, dari teh manis hingga es cendol, makanan kita penuh rasa dan cerita. Namun, terkadang, kita kurang memperhatikan keseimbangan dan kesehatan dalam makanan. Dari Jepang, kita bisa belajar menghargai kesederhanaan dan kandungan gizi, sementara dari Indonesia, kita bisa terus memelihara kehangatan yang tercipta saat berbagi makanan bersama.

Menghargai Waktu dan Kedisiplinan

Orang Jepang sangat menghargai waktu. Mereka datang tepat waktu, menyelesaikan tugas dengan terencana, dan menjalani hari-hari mereka dengan fokus yang luar biasa. Teman saya bahkan selalu menyediakan waktu khusus untuk makan dengan tenang, tanpa tergesa-gesa.

Di Indonesia, kita sering kali lebih fleksibel dengan waktu, tetapi kita memiliki tradisi yang hangat, seperti makan bersama keluarga. Jika kita bisa memadukan kedisiplinan Jepang dengan kehangatan budaya Indonesia, hidup kita akan menjadi lebih teratur sekaligus penuh makna.

Etika dan Rasa Malu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun