IDUL FITRI DAN PENGEMBANGAN DIRI.Â
Kita telah menyelesaikan ibadah puasa dan juga sholat hari raya Idul Fitri yang mana, telah mengantarkan diri kita kembali suci bagai bayi yang baru lahir kembali.Â
Dan, layaknya seorang bayi yang baru lahir. Kita telah memulai hari yang baru dengan kualitas diri yang baru, yang bisa lebih baik lagi.Â
Nah... Saya jadi ingat, bahwa dalam dunia bisnis terutama ekspor dikenal dengan istilah 3 K yaitu:
Kualitas
Kuantitas
Kontinuitas.Â
Demikian juga dengan Idul Fitri yang telah menjadi momentum perayaan hari kemenangan kita terhadap pembakaran segala dosa dan kesalahan kita.Â
Momen Idul Fitri menandakan dimulainya perbaikan kualitas diri kita yang dimulai dari perbaikan-perbaikan berupa:Â
1. Body. Tampilan fisik yang lebih baik. Tidak hanya dengan pakaian yang bersih, rapi dan wangi tapi juga tampilan perilaku yang lebih baik, lebih sopan dan lebih beretika  sesuai dengan anjuran agama, adat dan bernegara. Idul Fitri mengajarkan kita untuk tidak lupa untuk memperhatikan casing produk diri kita yang telah dibuat sedemikian sempurnanya, namun tidak kita rawat dengan sempurna pula.Â
2. Heart. Kualitas hati kita menjadi lebih baik dan lebih bersih lagi karena telah saling mengampuni dan saling memaafkan di antara kita. Mungkin ada yang masih tersisa rasa kebencian dan permusuhan tapi yang utama sudah ada niat dan arah untuk saling memaafkan sehingga memuluskan langkah diri kita untuk menjadi pribadi yang memiliki hati yang baik. Hati yang baik merupakan inti dari seluruh produk diri kita. Jika hati kita baik, tanpa rasa iri, dengki, sombong dan merasa lebih mulia maka akan memunculkan banyak kebaikan dan keberkahan tidak hanya bagi diri kita sendiri tapi juga seluruh alam semesta.Â
3. Mind. Kualitas fikiran kita sudah mulai jernih karena telah direset ulang sesuai dengan standar pabrikNya. Dengan fikiran yang dimulai dari nol kembali dan dengan fikiran yang bersih mampu meningkatkan kualitas berfikir yang positif dan produktif demi peningkatan kualitas kehidupan bersama. Tak ada lagi ujaran kebencian atau umpatan yang kotor, yang berasal dari isi fikiran yang penuh maksiat.Â
4. Soul. Setiap jiwa telah disucikan dan dimurnikan kembali sehingga diharapkan kebiasaan untuk selalu ingat pada Yang Maha Kuasa akan memberikan efek perbaikan yang terus menerus sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan Ilahi. Roh suci yang ditiupkan ke dalam produk diri kita ini, akan memancarkan cahaya Ilahi yang penuh rahmat dan cinta kasih terhadap semua ciptaanNya.Â
Namun, kualitas diri, hati dan jiwa kita serta kebiasaan kita yang baik selama bulan training Ramadhan ini, perlu lebih ditingkatkan lagi dalam Kuantitas dan juga Kontinuitasnya dijaga sehingga terjadi peningkatan kualitas hidup dalam jangka waktu yang lebih lama.Â
Konsumen saja membutuhkan Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas dalam pemenuhan Need dan Want akan sebuah produk.Â
Maka, kita sebagai produk makhluk yang paling mulia dan sempurna, dalam momentum Idul Fitri ini diharapkan juga tetap menjaga Kualitas Diri, Kuantitas Ibadah ditingkatkan lagi serta Kontinuitas atau kesinambungan kebaikan terus dipertahankan sehingga kita tetap mampu menjadi pribadi yang bertakwa, yang selalu taat pada aturanNya dan menjauhi segala laranganNya.Â
Sungguh sayang, jika training yang begitu ketat dengan penjagaan yang melekat 24 jam selama sebulan penuh, mesti sia-sia karena kita tidak komitmen menjaga Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas diri kita.Â
Maka, mulai hari ini dan seterusnya agenda kita setelah Idul Fitri adalah:
1. Perbaikan kualitas diri, hati, jiwa dan fikiran kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.Â
2. Kuantitas ibadah dan kebaikan yang telah kita lakukan di bulan ramadhan diperbanyak lagi jumlahnya atau minimal setara ketika di masa ramadhan atau tidak terlampau jauh dibandingkan kegiatan bulan ramadhan yang penuh dengan kebaikan.Â
3. Kontinuitas atau kesinambungan kebaikan terus dilakukan. Misalnya amal sedekah tetap dijalankan, baik sedekah harta, ilmu, dan tindakan, berbagi beras atau kebutuhan pokok lainnya kepada yang membutuhkan tetap dilanjutkan, serta selalu memaafkan atas dosa dan kesalahan orang lain.Â
Wallahu alam bissawab.Â
Demikian sharing Idul Fitri kali ini. Jika ada kebenaran datangnya dari Allah. Namun, jika ada kesalahan asalnya dari keterbatasan penulis sendiri.Â
Selamat Idul Fitri.
Mohon maaf lahir bathin.
ASRUL SANI ABU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H