Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. adalah seorang wirausahawan, penulis buku dan youtuber yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berdomisili di Tangerang Selatan. Hobinya dalam menulis menghasilkan beberapa karya tulis yang telah diterbitkan di antaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. The Masterpiece of Love and Life. 4. Bukan Syair Biasa. 5. Sang Wali 6. Novel: From Sydney to Jakarta. Dan 7. Biografi. Catatan Ngopi Asrul Sani.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Biarkan Mentari Menangis

25 November 2020   13:56 Diperbarui: 25 November 2020   14:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
southernbotanical.com

JANGAN BIARKAN MENTARI MENANGIS.

Jangan biarkan mentari menangis.
Hingga cahaya sucinya tertutupi.

Hanya ada jalan gelap dan asap tebal yang menggoda iman.

Jangan biarkan mentari menangis
Takluk tersungkur karena tak menemukan cintanya lagi.

Hanya ada gemuruh petir menyambar dan hujan turun dengan derasnya.

Ketika mentari tertutupi awan hitam
Dia tak lagi menampakkan sinarnya.
Hanya ada curahan hujan air mata
Menetes deras hingga ke ujung dunianya.

Jiwa yang suci menanti cintanya yang juga suci.
Dia yang berasal bukan dari bumi.
Dari langit yang jauh tak terlampaui.

Dia memberi air mata dan juga hujan
Untuk membasuh noda dalam setiap dosa
Menghapus debu yang menutupi cahaya.
Hingga sang rembulan kembali memantulkan cahayanya.

Dan
Ketika mentari mulai bersinar lagi
Awan hitam yang kelam tergantikan dengan awan yang putih nan bersih.

Bagai sepasang kekasih
Yang menemukan kembali cintanya yang suci.

Hingga seluruh langit bergembira penuh pelangi
Merayakan pesta sejati karena telah menemukan dua hati yang diselimuti cinta murni sepasang kekasih.

Kekasih yang selalu saling mendampingi
Saling melayani dengan hati yang suci.
Bagai bidadari yang turun dari langit.
Sebagai hadiah bagi hati yang telah suci kembali.  

Merajut hati yang terluka
Terbakar oleh panasnya gelora api asmara.
Tersiram curahan rahmat dan cinta
Dari Dia yang sangat mencintai makhluknya.

Yang telah sabar dalam doa
Yang terus bersujud syukur dalam segala nikmatNya.

ASRUL SANI ABU.

Saksikan di Youtube


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun