Kadang saya merasa sedih
Bekerja dari pagi hingga pagi
Bekerja seikhlas hati
Membuat karya dan berbagi
Tapi tak ditanggapi.
Kadang saya merasa sedih
Waktu berharga tak dihargai
Tenaga fikiran dan hati
Sia sia tak diukur materi.
Keikhlasan memang diuji
Diuji oleh duniawi
Ketekunan terus digergaji
Agar sesuai hati nurani.
Hati sedih jika bekerja tak henti
Habisnya tenaga waktu dan materi
Tak ada yang menghargai
Segala hasil juang hati dan diri.
Bukan materi yang dicari
Tapi harga sebuah waktu yang tak ternilai
Pengorbanan yang tak bisa dibeli
Walau dikurasnya air laut mati.
Kesetiaan, dedikasi dan harga diri
Bukan bisa dibeli
Dia berasal dari langit
Tercurah hanya kepada jiwa yang suci.
Ya Allah...
Bantu hambamu yang sedang hina ini.
Berilah petunjuk jalan Ilahi.
Agar terbebas dari amuk duniawi
Mengejar nafsu dunia yang tiada henti.
Kesedihanmu akan terangkat
Jika bala tentaraNya telah berangkat
Mengangkat harkat dan martabat
Untuk lepas bebas dan tak terikat.
Berkumpullah dengan para nabi
Sebagai anugrah tak terperi
Duduk di dipan puri
Dengan kumpulan bidadari.
Asrul Sani Abu.
@Komunitas Sajak Indonesia
@Bengkel Sastra Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H