Puisi Untuk Sang Presiden Habibie. Dari Pare untuk Negeri.Â
Selamat pulang kembali Bapak Eyang Habibie. Kembali pulang yang dinanti. Rindu jiwa yang menanti. Menanti suci kekasih hati.Â
Pulanglah kembali. Terbang tak terbatas ke negeri surgawi. Tempat sang ibu menanti. Hidup bersama sang suci dan menyepi.Â
Pulanglah kembali. Untuk negeri yang hakiki. Bukan negeri yang tak berperi. Bukan negeri yang sendiri.Â
Pulanglah kembali. Karena waktu telah sempurna nan sejati. Perjuangan untuk negeri, agar makmur dan mandiri. Dilanjutkan oleh sang penerus negeri.Â
Jasa dan cintamu yang sejati. Tidak hanya untuk sang dewi. Tapi juga untuk ibu pertiwi, dan para penerus negeri.Â
Dari negeri berpulau engkau lahir. Dari kota berpantai engkau mengairi diri. Membangun negeri yang dicintai. Berkarya abadi yang sejati.Â
Kisah cintamu yang abadi. Menjadi monumen yang sejati. Karya jiwamu yang abadi. Menjadi hadiah sejati bagi negeri.Â
Energi cintamu yang sejati. Menjadi nafas bagi negeri. Energi semangat untuk memberi. Penuh makna dan arti.Â
Kembalilah wahai sang cinta. Sang pemikir, sang teknokrat, sang demokrat, sang wali.Â
Kembalilah wahai kekasih hati. Dengan senyum penuh cita dan cinta. Karena esok kan selamanya. Hidup bahagia bersama dengan sang cinta. Â Â
Biarkan kami sementara bersedih. Karena tak mampu mengabdi untuk negeri. Karena tak mampu belajar lagi. Karena tak mampu mandiri. Karena tak mampu berbagi.Â
Bahagia melihatmu bahagia. Senang melihatmu senang. Menari bersama sang ratu bidadari. Duduk berbaring di dipan yang suci. Menatap wajah Sang Maha Suci.Â
Asrul Sani Abu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H