Mohon tunggu...
Mohamad Asruchin
Mohamad Asruchin Mohon Tunggu... -

Pemerhati masalah sosial-politik, \r\ntinggal di Bekasi, Jawa Barat - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Uzbekistan Sumber Peradaban Dunia

15 Desember 2017   20:55 Diperbarui: 16 Desember 2017   02:52 3286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
khazanah.republika.co.id

Selanjutnya UNWTO juga mengesahkan Samarkand  dan kemudian Bukhara Declaration on Silk Road Tourism.Sementara itu pada periode yang berdekatan UNESCO menetapkan 4 (empat) kota Uzbekistan, yaitu Samarkand, Bukhara, Khiva dan Syahrisabz sebagai World Heritage Sites.

Awal Oktober 2014, UNWTO menyelenggarakan Sidang Executive Council ke-99 di kota Samarkand. Ketika membuka sidang tersebut, Presiden Uzbekistan Islam Karimov a.l. mengatakan bahwa kota Samarkand memiliki banyak keindahan dan bernilai sejarah tinggi yang sudah berusia lebih dari 3000 tahun. Sidang yang dilakukan setiap tahun ini membahas perkembangan serta permasalahan pariwisata dunia.

Menindaklanjuti sidang tersebut delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Dubes RI Mohamad Asruchin juga melakukan pertemuan dengan Ketua Uzbektourism (Menteri Pariwisata Uzbekistan) membahas kerjasama pariwisata Indonesia-Uzbekistan, dimana wisatawan Uzbek dapat menikmati pemandangan gunung, laut dan pantainya serta beragam budaya Indonesia, sebaliknya masyarakat  Indonesia dapat melakukan wisata ziarah di tempat-tempat suci di Uzbekistan.

Ilmuwan dan Ulama kelas Dunia

Bumi Uzbekistan dan wilayah Asia Tengah pada umumnya merupakan tempat lahir dan berkembangnya para ilmuwan pengetahuan umum maupun ulama-ulama kaliber dunia. Mereka hidup pada rentang waktu mulai abad 8 sampai 13. Tokoh-tokoh besar dunia di bidang ilmu pengetahuan dan agama tersebut, antara lain:

  • Imam Bukhari (810-870), ulama besar dan perawi hadis sahih.
  • Imam Tirmidhi  (824-892), ulama besar ahli hadis.
  • Abu Lais Samarqandi (913-985), ahli Tafsir dan Fiqih.
  • Mahmud Zamakshari (1075-1144), dia menulis Tafsir, sejarah Islam, filsafat, literatur dan geografi.
  • Najmiddin Kubro (1145-1221), ahli tasawuf.
  • Bahauddin Naqsahbandi (1317-1389), ahli tasawuf.
  • Muhammad Al-Khorazmi (783-850), ahli aritmatik, aljabar, perintis matematik modern yang menemukan angka 0.
  • Ahmad Al-Farghani (798-865), ahli astronomi, matematik dan geografi.
  • Abu Rayhan Beruni (973-1048), ahli astronomi, geografi dan geodesi. Karyanya yang terkenal adalah Primary Conceptions on Astrology.
  • Abu Ali Ibn Sina (980-1037), ahli ilmu kedokteran dan pengobatan. Buku utamanya berjudul Ash Shifa (The Book of Cure) menjadi rujukan ahli kedokteran modern.

 Sebagai catatan, para ilmuwan dan ulama besar tersebut diantaranya menggunakan nama tempat kelahirannya sebagai nama belakang, seperti Samarqandi, Bukhari, Tirmidhi, Khorazmi, Farghani, yang sampai sekarang masih menjadi nama-nama kota/desa di Uzbekistan.

Ketika membuka pameran bertema Masterpieces of Eastern Calligraphy and Miniature Art: Traditional Culture of Uzbekistan, di Dubai awal April 2012, Gulnara Karimova (putri Presiden Uzbekistan pertama, Islam Karimov) menyatakan bahwa Uzbekistan dikenal sebagai salah satu 'titik tercerah' dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam di dunia.

Dalam konperensi ilmiah internasional berjudul Historical Heritage of Scientists and Philosophers od the Medieval East, Its Role and Significance for the Modern Civilizationdi Samarkand pertengahan Mei 2014, sejarawan dan ilmuwan dari berbagai universitas terkemuka dunia yang hadir menyampaikan apresiasi dan kekagumannya atas telah berkembang pesatnya ilmu pengetahuan (umum dan agama) pada abad pertengahan wilayah yang kini menjadi negara Uzbekistan. Mereka berharap Uzbekistan akan kembali berjaya di masa mendatang.

Pada setiap perayaan memperingati hari kemerdekaan Uzbekistan, pemerintah Uzbekistan dengan bangganya selalu menampilkan gambar beserta biodata singkat para ilmuwan besar abad Pertengahan dari bumi Uzbekistan, bersama dengan simbol nasionalnya Kaisar dan Panglima Perang Penakluk Dunia Amir Temur.

Amir Temur (Timur Leng)

Amir Temur adalah pribadi luar biasa perpaduan antara panglima perang, negarawan, politisi, ekonom, budayawan dan sekaligus pembangun peradaban (Islam). Bagi sejumlah sejarawan Barat, ia dianggap sebagai penguasa bengis dan tiran/diktator, tapi bagi Uzbekistan ia dijadikan sebagai simbol kejayaan bangsanya yang dilambangkan dengan patung-patung besar serta museum mengenai perjalanan hidup dan kebesarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun