Mohon tunggu...
Neng Riri
Neng Riri Mohon Tunggu... -

aku ingn menjadi bintang yang bersinar terang agar bapak mampu memandangku dalam kegelapan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sepele Jadi Rumit

28 April 2014   04:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering



SEPELE JADI RUMIT

Berkarya tidak akan ada yang melarang, kita sebagai manusia berhak untuk berkarya atau mengembangkan bakat yang kita punya. Karya yang kita hasilkan tidak akan selalu baik atau tidak akan selalu disukai oleh orang lain, menurut kita bagus belum tentu menurut orang lain bagus. Selalu ada pro dan kontra dalam setiap kejadian atau apa pun yang kita buat.

Siapa pun yang sudah berkeluarga dan dikaruniai anak apalagi anak pertama, pasti orang tua sangat merasa senang, serasa anak adalah salah satu kebahagiaan orang tua. Anak adalah mahkota bagi orang tua segala apa pun pasti orangtua berikan untuk anaknya agar anaknya merasa senang. Dan pasti yang terbaik untuk anaknya.

Ketika seorang ibu sedang melihat foto-foto lucu anaknya di dalam telepon. telepon yang bagus atau yang berkualitas pasti terdapat banyak aplikasi di dalamnya. Apa pun yang kita butuhkan sedikit banyaknya ada di dalam telepon. Saat itu sang ibu menemukan aplikasi yang dapat mengubah foto yang tadinya kusam bisa berubah menjadi cerah, dan dapat mengubah penampilan foto tersebut sesuka hati, hanya untuk iseng atau hiburan saja.

Ibu tersebut memiliki seorang anak laki-laki berusia 4 bulan. Di usia tersebut anak sedang lucu-lucunya. Ketika sangibu sedang tidak ada pekerjaan, sembari melihat koleksi foto anaknya dalam telepon, ibu tersebut ingin membuat karya untuk hiburan dengan memakaikan rambut palsu wanita kepada putra laki-laki nya tersebut. Karena merasa anaknya lucu dan pantas menggunakan rambut palsu wanita, ia pun mengirimkan foto hasil karyanya tersebut kepada adik iparnya atau adik dari suaminya.

Foto itu sangat unik dan membuat orang yang melihatnya tertawa. Karena sang ipar merasa foto itu sangat lucu dan banyak orang yang suka melihatnya, akhirnya adik ipar tersebut memasang foto tersebut sebagai foto profil di sosial media hanya untuk hiburan saja, tapi ternyata tidak semua orang suka dengan foto tersebut, termasuk ayah dari anak yang ada di foto itu.

Dengan tanpa memikirkan dampak dari perbuatannya itu, sang ipar pun menggunakan foto tersebut. Tiba-tiba kakaknya atau ayah dari anak tersebut mengirimkan pesan kepada adiknya yang berisi “ hapus foto itu! tidak bagus untuk dijadikan lelucon” adiknya pun langsung menghapus foto tersebut tanpa membalas pesan dari kakaknya.

Adiknya berfikir bahwa foto tersebut tak akan menjadi masalah, tapi ternyata semua menjadi rumit, orang tua anak itu bertengkar, ayahnya pergi dari rumah tanpa pamit terlebih dahulu kepada istrinya, tanpa ada kabar sama sekali di hari itu, karena marah merasa tidak suka anaknya dijadikan lelucon. Tapi, malam harinya suami pun pulang tetap dalam marah dan mendiamkan istrinya. Dan Alhamdulillah keesokan harinya menjadi baik kembali.

Jangan pernah menganggap hal sepele tidak akan menjadi masalah karena semua orang bisa menilai mana yang baik dan yang tidak, seperti halnya di atas. Kita harus memikirkan dampak dari apa yang sudah kita perbuat, dan lebih berhati-hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun