Mohon tunggu...
asroni hamid
asroni hamid Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekuatan Tim Sepak Bola ZIQQO

30 September 2018   07:55 Diperbarui: 30 September 2018   09:37 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suhermanpun hanya tersenyum. "Tapi sebelum main tadi, memang kita disuruh makan bareng-bareng dirumahnya Udin sama emaknya. Nggak tanggung-tanggung pak, semua menunya pake jengkol. Pokoknya mak nyos pak" pelan tapi pasti Suherman sedikit kaget. Cuman masih sebatas berfikir saja. Apa karna seluruh pemain makan jengkol ya yang membuat permainan tim lawan dibikin kalang kabut. 

"O iya pak" timpal Pangat melanjutkan obrolan ramah tamah ini. "Tadi emaknya Udin juga ngasih olesan minyak tradisional yang diambil dari tanaman belakang rumahnya" imbuhnya. Untuk meyakinkan Suherman minta sedikit minyak olesan dari Udin. Untung masih ada sisa. Begitu dicium, Suherman langsung melengoskan wajah. 

Hidungnya nggak kuat mencium bau itu. Ternyata minyak oles itu dari daun delingo. Pantesan?! Gumam Suherman spontan. Tahu kan seperti apa bau daun delingo ini. Tuyul saja kebirit-kebirit lari kalo mencium bau ini. Memang sebagian mitos masyarakat daun delingo ini bisa buat menangkal kawanan makhluk halus. Ya wajar, baunya saja begitu. Bikin pingin muntah! Ah, ada-ada saja tim ZIQQO ini. Begitu gumam Suhendra setiba dirumahnya. 

Dan dia bertekat masalah ini nggak sampai diceritakan kepada orang banyak. Bukan masalah takut dipermasalahkan pakai doping atau nggak. Lebih dari itu. Takut jadi bahan tertawaan oleh temen-temennya. Lagian oke juga lho siasat itu dipakai. 

Makan jengkol dan sekujur tubuh diolesi minyak delingo. Mudah-mudahan tim lawan nggak ada yang tahu. Takut ditiru?! Imbuhnya mengakhiri sebelum masuk kamar WC. Biasa, habis makan pedas-pedas larinya pasti ke kamar WC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun