Mohon tunggu...
Asrofunnisa
Asrofunnisa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Makna Dari Waktu yang Sebenarnya

6 Februari 2020   14:59 Diperbarui: 6 Februari 2020   15:08 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa harta yang paling berharga yang kita miliki dalam hidup ini? Kekayaan, kesehatan, kecantikan atau ketampanan, ilmu pengetahuan ataukah kesehatan?. Itu semua memanglah penting, tapi bukan yang paling penting, jika semua itu dibandingkan dengan nilai waktu dalam kehidupan.

Harta paling berharga yang dimiliki bagi kita (seorang muslim) setelah keislaman adalah waktu. Dapat terlihat dari bagaimana Allah SWT seringkali bersumpah dengan waktu dan masa dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Allah SWT tidak bersumpah dengan sesuatu kecuali jika sesuatu itu berharga. Allah SWT bersumpah dengan seluruh bagian waktu, seperti pada QS. Al-Lail: 1-2, Ad-Dhuha: 1-2, Al-Fajr: 1-2, As-Syams: 1-2, Al-'Asr: 1, Al-Insyiqaq: 16.

Islam merupakan agama yang sangat menghargai waktu. Bagaimana itu terlihat?
Shalat wajib terkait waktu, Puasa dibulan Ramadhan juga terkait waktu, Haji dan zakat harta yang harus memenuhi haulnya (durasi 1 tahun) pun juga terkait waktu. Yang dimana masing-masing sudah memiliki ketentuan waktu pelaksanaannya, dan apabila dikerjakan bukan pada waktunya hukum nya menjadi tidak sah. Dan dapat disimpulkan bahwa waktu sangatlah berharga.

Lalu bagaimana dengan persoalan tentang seseorang yang sering terlambat dalam pertemuan atau kegiatannya? Bukankan kita sebagai seorang muslim melakukan sholat 5 waktu, berpuasa dibulan Ramadhan, lalu sholat Jum'at (bagi laki-laki), bukankah itu semua terkait waktu? Lalu mengapa masih saja terlambat atau mengulur-ulur waktu? Sedangkan agama Islam sendiri mengajarkan pentingnya waktu. Jika keadaan masih seperti itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa kita belum mengetahui atau sadar akan urgensi nya waktu.

Rasulullah SAW bersabda, " Tidaklah kaki manusia bergeser nanti pada hari kiamat dari hadapan Tuhan sebelum ditanya tentang 4 hal; (1) tentang umurnya, dipergunakan untuk apa, (2) masa mudanya, dihabiskan untuk apa, (3) hartanya, didapat dari mana dan dibelanjakan kemana, serta (4) apa yang dilakukan dengan ilmunya". HR At-Tirmidzi : 2416.

Dari hadits diatas, dapat dilihat bahwa masa muda disebutkan secara tersendiri. Bayangkan betapa telitinya hisab. Kita akan dihisab setiap menit yang telah dilalui, bahkan setiap tarikan nafas.
Banyak orang yang hidupnya singkat, namun mereka terus dikenang dalam sejarah. Ada pula yang datang di kehidupan, lalu pergi dan lenyap dari catatan sejarah. Nilai waktu tidak diukur dari hitungan tahun, seperti sangkaan sebagian orang. Namun nilai waktu diukur dari amal-amal besar yang di lakukan.

Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Amr Khaled dalam bukunya yang berjudul 'Akhlak Yang Baik', waktu adalah kehidupanmu, dan kehidupanmu adalah nafas yang keluar dari dadamu. Berusahalah untuk mengoptimalkan waktumu. Jangan sampai engkau masuk dalam kubur tanpa amal shaleh yang menunggumu.

(Asrofunnisa - Mahasiswi STEI SEBI 2018)

Referensi : Buku Karya Dr. Amr Khaled yang berjudul 'Akhlak Yang Baik'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun