Mohon tunggu...
Ashriati Arifin
Ashriati Arifin Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Seorang istri dan seorang ibu dari seorang dara cantik jelita.

Menulis dengan riang gembira

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lombok, Surga yang Jatuh ke Bumi

18 November 2021   23:26 Diperbarui: 18 November 2021   23:52 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak kenal Lombok, sebelum Lombok ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Pulau Lombok sudah terkenal ke penjuru dunia. 

Keindahan alam dan pantai di Pulau Lombok telah menarik jutaan wisatawan untuk mengunjungi pulau yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat Indonesia ini.

Juli 2018, menjadi moment paling bersejarah bagi Lombok. Kala itu Lombok mengalami gempa berskala tinggi, sehingga menghancurkan hampir sebagian besar Pulau Lombok. Lombok pun luluh lantak. Gempa tidak saja menghancurkan tempat tinggal penduduk, tempat-tempat wisatapun hancur rata dengan tanah. 

Recovery Pulau Lombok pun terus dilakukan pemerintah. Hingga akhirnya Lombok kembali bangkit dari keterpurukan. Belum lama Lombok berbenah diri, pandemi pun menghampiri. Kembali Lombok terseok dan tertatih. Hingga akhirnya pemerintah menetapkan Lombok sebagai DSP. 

Sebagai salah satu tempat prioritas wisata di Indonesia, pemerintah terus berinovasi membangun berbagai fasilitas sebagai upaya menarik wisatawan. Di antaranya dengan membangun sirkuit berkelas dunia di Mandalika Lombok. Nama Lombok pun kembali menjadi perhatian dunia. 

Sirkuit Moto GP Mandalika menjadi tanda kebangkitan ekonomi masyarakat di Pulau Lombok. Namun tetap harus diingat bahwa berada tepat di garis api perut bumi akan selalu menjadi momok bagi Lombok. Ancaman gempa dan stunami akan selalu menghantui. Untuk itu, tak ada salahnya jika masyarakat bersama pemerintah berkolaborasi untuk mengantisipasi apabila gempa kembali terjadi.

Memang tidak mudah menerka kapan bencana alam bisa terjadi, namun paling tidak dengan mencari solusi gempa pun bisa diantisipasi. 

Membangun rumah dan gedung tahan gempa adalah prioritas utama bagi Lombok. Meletakkan bola penanda stunami juga bisa menjadi alternatif untuk mengantisipasi bencana kembali terjadi.

Tidak saja faktor alam yang memikat dunia, keramahan masyarakat Lombok dengan segala kearifan lokalnya juga menjadi faktor penentu dipilihnya Lombok sebagai tempat tujuan wisata baik bagi turis lokal maupun manca negara. Ada satu yang semoga tak berubah dari Lombok, yakni masyarakatnya yang agamis, serta taat dalam beribadah, akan membawa kedamaian bagi siapapun yang berkunjung ke Lombok.

Meski saya tidak berasal dari Lombok, namun sebagai rakyat Indonesia, saya merasa bangga dengan kelebihan yang dimiliki Pulau Lombok terlebih saat ini dengan adanya sirkuit Mandalika yang telah menarik perhatian dunia.

Lombok menjadi idaman bagi para traveller, bersyukur saya pernah melihat langsung keindahan alam yang dimiliki pulau yang menjadi salah satu Wonderfu Indonesia. Terlebih ketika saya berkunjung ke sana saya bertemu dengan sahabat lama yang sudah puluhan tahun tidak pernah bertemu dan berkabar berita. Kami bertemu secara tidak sengaja dalam kegiatan bakti sosial di Lombok saat terjadinya gempa. Bersyukur akhirnya tali silaturahmi pun kembaki terjalin di antara kami.

Keindahan pulau Lombok, ditambah dengan segala fasilitas yang dimilikinya, serta industri mutiara air tawar yang begitu menawan, seakan bagaikan surga yang jatuh ke bumi. Surga yang bernama Lombok itu akan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia sepanjang masa. 

Mari bersama menjaga Pulau Lombok sebagai warisan alam yang patut dijaga kelestariannya. Menjaga pantai, gunung Rinjani yang begitu memesona, sembalun dengan aneka tanaman buahnya, Gili-Gili dengan potensi wisatanya, serta Mandalika sebagai pusat olahraga dunia. Lombok akan membuat kita bangga di mata dunia, mari kita hidupkan wisata alam di Indonesia aja, yang akan membuat Indonesia semakin kaya akan budaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun