Mohon tunggu...
Asri Sinurat
Asri Sinurat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis dan mencari informasi tentang biologi dan K-POP

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Badan Tidak Bisa Digerakkan saat Tidur? Ketindihan Makhluk Halus?

7 Mei 2023   15:23 Diperbarui: 8 Mei 2023   21:48 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali kita mendengar cerita atau bahkan mengalami jika saat kita bangun tidur tapi seluruh anggota badan tidak bisa digerakkan dan terasa berat saat bangun,walau kita sudah berusaha untuk menggerakkan badan. Kenapa ya ? Nah, banyak yang berpendapat dan mempercayai jika itu terjadi karena kita ditindih oleh mahluk halus. Apa iya ?

Tetapi faktanya itu adalah sekedar mitos. Secara biologi kondisi tersebut disebut dengan Sleep paralysis. Sleep paralysis itu apa ? Pasti bertanya-tanya kan.

Jadi Sleep paralysis adalah salah satu gangguan tidur, yang merupakan suatu kondisi ketidakmampuan untuk menggerakan otot selama masa perpindahan antara tidur dan bangun disertai atau tanpa halusinasi dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. 

Sleep paralysis ditandai dengan atonia otot rangka. individu yang mengalami Sleep paralysis akan berhalusinasi, tidak dapat menggerakkan anggota geraknya, kepala dan badan, meskipun gerakan respirasi dan mata tetap normal. Dan hipotesisnya adalah hal itu disebabkan oleh aktivasi kortikal yang terjadi sebelum berakhirnya atonia otot pada tidur REM (Rapid Eye Movement).Keadaan Sleep paralysis dapat terjadi selama beberapa menit sampai dua puluh menit.

Kok bisa terjadi sih Sleep paralysis ? Nah , Sleep paralysis dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu ; kurang tidur, tidur terlentang, gangguan tidur narkolepsi, penyalahgunaan zat kimia, dan stress. 

Nah, Stres menjadi faktor terbesar yang memicu terjadinya Sleep paralysis. Stres adalah suatu kondisi atau situasi internal atau lingkungan yang membebankan tuntutan penyesuaian terhadap individu yang bersangkutan. ketika seseorang mengalami stres, pikiran akan terpusat pada masalah yang sedang dihadapi. Hal ini lah yang menyebabkan seseorang tidak relaks. 

Perasaan tidak relaks tersebut mengacaukan siklus REM (Rapid Eye Movement) dan NREM (Non Rapid Eye Movement). Saat seseorang tertidur dalam tahap REM, otot-otot akan berhenti bekerja / turned off. Sleep paralysis terjadi saat seseorang tiba-tiba tersadar sebelum siklus REM berakhir sehingga mengalami kesulitan bergerak dan berbicara ini lah yang dinamakan dengan kejadian Sleep paralysis. 

Hayoo siapa disini yang suka stress dan memiliki kebiasaan tidur yang buruk? Selamat kalian memiliki peluang 75 % untuk mengalami Sleep paralysis.

Apakah Sleep paralysis bisa terjadi kepada siapa saja ? Menurut Muliani et al (2020) mengatakan bahwa 30 – 50 % individu yang sehat mengalami setidaknya satu kali episode Sleep paralysis dalam seumur hidup mereka. Rata-rata seseorang mulai mengalami Sleep paralysis untuk pertama kali pada usia 14 tahun dan memuncak di usia 17-19 tahun.

Jadi apakah Sleep paralysis itu berbahaya dan bagaimana solusinya untuk mengatasinya gimana ? Sleep paralysis tidak berbahaya hal tersebut normal sebagai bentuk respon tubuh saat mengalami stres dan biasanya juga terjadi sebentar. solusinya adalah saat kita mengalami  Sleep paralysis maka kita mencoba untuk rileks sampai tubuh bisa digerakkan kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun