PENTINGNYA PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang bisa memberikan dan memfasilitasi kebutuhan dari setiap peserta didiknya. Selama ini Pendidikan di Indonesia belum banyak mengalami perubahan, di mana masih menerapkan sistem pembelajaran yang menganggap semua anak adalah sama, pembelajaran yang masih berpusat pada Guru dan sering kali masih menggunakan metode konvensional (Ceramah dan Mencatat) tanpa memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam belajar.
Seperti yang diungkapkan oleh Zukhrofi dalam Freire yang mengungkapkan bahwa: "Pendidikan yang diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan bangsa pun dalam banyak bentuk hanya menjadi wahana transfer of knowledge belaka".Â
Dari pendapat Zukhrofi dapat dijelaskan bahwa dalam setiap pembelajaran siswa hanya duduk diam mendengarkan Guru tanpa melakukan sesuatu yang akan menambah pengalaman belajar mereka.Â
Guru belum dapat memahami bahwa siswa itu heterogen, mereka mempunyai karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda. Tidak jarang motivasi belajar anak menurun dan mereka beranggapan bahwa yang terpenting dalam sekolah adalah ketika mengikuti ujian, mereka merubah orientasi tentang belajar yang sesungguhnya hanya dengan mengejar nilai yang bagus.
Pendidikan yang sebenarnya adalah Pendidikan yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang mamanusiakan setiap murid di kelas sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.Â
Setiap anak lahir dengan keunikannya masing-masing, sebagai pendidik kita mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa setiap anak mendapat kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka.
Keberagaman dari setiap individu harus diperhatikan karena setiap anak tumbuh di lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka.Â
Anak-anak yang memiliki usia yang sama belum tentu memiliki kesamaan kepribadian, ukuran badan, hobi, dan kesukaan yang sama pula. Mereka mempunyai kemampuan dan karakteristik yang berbeda pula sehingga akan berpengaruh terhadap semua hal yang ada pada diri anak tersebut.
Kelas yang ditandai dengan keanekaragaman kultur dan bahasa, menuntut beragam strategi untuk mendiferensiasikan pengajaran agar kebutuhan siswa yang beragam dan banyak tersebut akan terpenuhi. Dalam kelas yang didiferensiasikan, Guru akan memulai mengajar berdasarkan kebutuhan, kesiapan (di mana posisi siswa), minat dan kemudian menggunakan banyak model mengajar dan penataan instruksional untuk memastikan bahwa siswa meraih prestasinya. (Arends, 2008:123)
Praktik pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya dapat memaksimalkan potensi murid, namun juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempelajari berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting.Â
Nilai-nilai dengan indahnya perbedaan, menghargai makna baru dari kesuksesan, kekuatan diri, kesempatan yang setara, kemerdekaan belajar dan berbagai nilai penting lainnya yang akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih holistik. Oleh karena itu kita sebagai pendidik perlu memahami bagaimana mempraktekkan pembelajaran berdiferensiasi dan mengelolanya secara efektif.
Dalam penjelasan Tomlinson (2001:1), pada pembelajaran diferensiasi berarti mencampurkan semua perbedaan untuk mendapatkan suatu informasi, membuat ide dan mengekspresikan apa yang mereka pelajari.Â
Dengan kata lain bahwa pembelajaran diferensiasi adalah menciptakan suatu kelas yang beragam dengan memberikan kesempatan dalam meraih konten, memproses suatu ide dan meningkatkan hasil setiap murid, sehingga murid-murid akan bisa lebih belajar dengan efektif.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi seorang Guru harus konsisten dan proaktif dalam mencari jalan untuk membantu anak didiknya belajar sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.Â
Guru harus mengetahui tingkat pemahaman anak disetiap materinya sehingga menyerapan materi bisa maksimal karena setiap individu perlu penanganan khusus dan bisa juga dikelompokan sesuai dengan kemampuannya.Â
Pembelajaran berdiferensiasi tidak akan menambah beban anak dalam belajar justru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan motivasinya dalam belajar.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H