Mohon tunggu...
Asri Puspitasari
Asri Puspitasari Mohon Tunggu... -

A mother, a wife, a daughter, a sister, a best friend, a friend

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#BahasaDanKita: "Maaf"

21 September 2012   16:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:02 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kenapa orang lebih mudah mengucapkan kata 'sorry' daripada maaf?

Apa yang membuat orang susah mengucapkan kata maaf?

Aku mempunyai anak yang saat ini berusia dua tahun. Namanya Meiske Okta. Dia sedang senang sekali memperhatikan, mempelajari dan menduplikasi apa yang kita perbuat atau ucapkan. Hampir semua perbuatan dan ucapan yang aku lakukan dan sampaikan dapat dia duplikasi dengan mudah. Hanya satu yang hingga saat ini tidak bisa dia duplikasi, kata maaf.

Saat dia minta sesuatu, dia bisa mengucapkan kata tolong. Saat sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, dia bisa mengucapkan kata terima kasih. Namun, saat dia berbuat yang kurang baik, seperti melempar makanan atau secara tidak sengaja memukul, dia belum juga terbiasa minta maaf.

Berulang kali aku mengajarkan dia dengan meminta maaf padanya kalau dia lelah menunggu saat aku pulang malam. Atau, aku secara tidak sengaja tidak sabar menanggapi pertanyaan-pertanyaannya saat aku sedang sibuk melakukan sesuatu. Namun, dia belum juga belajar untuk bisa mengucapkan kata itu: maaf.

Kata maaf sangat singkat. Tapi, saat diucapkan dengan tepat dan sepenuh hati, efeknya sangat magis. Bahkan lebih bermakna daripada mengucapkan kata "sorry". Dengan mengucapkan kata tersebut, orang yang mengucapkannya bisa merasa lega. Dan, orang yang mendengarnya bisa merasa dihargai dan disayangi.

Mengucapkan kata maaf tidak membuat kita menjadi lebih rendah. Mengucapkan kata maaf akan membawa suasana ke arah yang lebih baik dan damai. Saat dua orang berselisih paham, yang lebih dahulu memutuskan untuk mengucapkan kata maaf adalah orang yang memiliki hati yang lebih besar dan niat tulus untuk tidak memperpanjang masalah. Dan, untuk menjadi orang itu butuh usaha yang tidak mudah. Aku sendiripun masih berusaha keras menjadi seperti itu.

Pentingnya kata maaf aku pelajari saat aku mulai bekerja. Agar hubungan di tempat kerja selalu harmonis, kadang aku harus berbesar hati dan mengucapkan kata maaf. Pelajaran ini terus berlangsung dan menjadi sangat terasah setelah aku memasuki kehidupan berkeluarga. Saat menghadapi suami, orang tua, mertua, anak dan ART, aku juga terbiasa mengucapkan kata maaf jika memang aku merasa salah atau jika diperlukan hanya untuk membuat suasana menjadi lebih baik.

Kembali ke pertanyaan di atas,

Kenapa orang lebih mudah mengucapkan kata 'sorry' daripada maaf?

Apa yang membuat orang susah mengucapkan kata maaf?

#BahasaDanKita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun