Mohon tunggu...
Asri Pancarani NIM 46122120032
Asri Pancarani NIM 46122120032 Mohon Tunggu... Makeup Artist - mahasiswi mercubuana 42 2022/2023

student of Psychology Mercubuana warung buncit. supporting lecturer Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak Matakuliah Kewirausahaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Manajemen Strategi Model Wheelen, Hunger

26 September 2023   11:17 Diperbarui: 26 September 2023   11:19 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Model Wheelen-Hunger adalah salah satu model manajemen strategi yang dikembangkan oleh Thomas L. Wheelen dan J. David Hunger dalam buku "Strategic Management and Business Policy". Model ini sangat populer dalam pengajaran manajemen strategis dan digunakan untuk memahami dan mengembangkan strategi perusahaan. Diskursus tentang model ini melibatkan pemahaman tentang konsep dan langkah-langkah utama dalam model Wheelen-Hunger.

Model Wheelen-Hunger membagi proses manajemen strategi menjadi beberapa tahap:

1. Evaluasi Situasi Eksternal dan Internal: Tahap ini melibatkan pemahaman mendalam tentang lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Faktor-faktor seperti pesaing, pelanggan, kekuatan politik, ekonomi, sosial, teknologi, serta aset, kekuatan, dan kelemahan internal perusahaan dievaluasi untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman.

2. Penetapan Tujuan Strategis: Setelah evaluasi situasi dilakukan, tujuan strategis jangka panjang perusahaan ditetapkan. Tujuan strategis ini merupakan arah yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

3. Pengembangan Strategi: Setelah menetapkan tujuan strategis, strategi harus dikembangkan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi dapat melibatkan berbagai aspek seperti pengembangan produk baru, penetrasi pasar, diversifikasi, kolaborasi, atau akuisisi.

4. Implementasi Strategi: Pada tahap ini, tindakan nyata diambil untuk melaksanakan strategi yang telah dikembangkan. Ini melibatkan alokasi sumber daya, perubahan organisasi, pengembangan kemampuan, dan pelaksanaan rencana taktis.

5. Evaluasi dan Pengendalian: Tahap terakhir adalah evaluasi dan pengendalian kinerja strategis perusahaan. Ini melibatkan pemantauan kinerja, pengukuran pencapaian tujuan, mengevaluasi keberhasilan dan kegagalan strategi, serta penyesuaian jika diperlukan.

Dalam implementasi strategi, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan:

1. Komunikasikan strategi secara jelas: Pastikan bahwa strategi yang telah dikembangkan dipahami dengan jelas oleh seluruh tim dan stakeholder yang terlibat. Komunikasikan tujuan, arah, dan manfaat dari strategi tersebut.

2. Alokasikan sumber daya: Tentukan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi. Ini termasuk anggaran, tenaga kerja, teknologi, dan infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.

3. Identifikasi tindakan konkret: Tentukan tindakan konkret yang harus dilakukan untuk mewujudkan strategi. Pecah strategi menjadi tugas-tugas yang terukur dan terkelola dengan jelas, dengan penugasan tanggung jawab kepada orang-orang yang memiliki keterampilan dan kapasitas yang sesuai.

4. Perubahan organisasi jika diperlukan: Evaluasi apakah struktur organisasi perlu diubah untuk mendukung implementasi strategi dengan efektif. Pemetaan ulang peran, tanggung jawab, dan alur kerja dapat diperlukan agar strategi dapat dijalankan dengan baik.

5. Pengembangan keterampilan dan kapasitas: Pastikan bahwa anggota tim memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi. Bantu mereka dalam mengembangkan keterampilan yang diperlukan atau pertimbangkan untuk merekrut orang baru jika diperlukan.

6. Monitoring dan penyesuaian: Tetapkan sistem pengukuran dan pemantauan kinerja untuk memantau kemajuan implementasi strategi. Lakukan evaluasi secara berkala untuk menilai apakah strategi berjalan dengan baik atau perlu disesuaikan.

7. Dorong dan dukung perubahan: Implementasi strategi seringkali melibatkan perubahan dalam organisasi. Berikan dukungan dan dorongan kepada tim untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Komunikasikan secara terus-menerus dan buat lingkungan yang mendukung perubahan dan inovasi.

8. Berikan motivasi dan insentif: Berikan motivasi dan insentif kepada tim untuk mencapai tujuan strategis. Hal ini dapat berupa pengakuan, penghargaan, atau pengembangan karir. Upah dan insentif yang sesuai juga dapat memotivasi tim untuk berkinerja lebih baik.

9. Terus pantau dan evaluasi: Selalu pantau dan evaluasi kemajuan implementasi strategi. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian atau perubahan dalam menjalankan strategi agar tetap relevan dan memberikan hasil yang diinginkan.

Melalui langkah-langkah ini, implementasi strategi dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dengan memaksimalkan peluang kesuksesan strategi yang telah dirancang sebelumnya.

Diskursus tentang model Wheelen-Hunger ini membantu memahami pentingnya analisis situasi eksternal dan internal dalam pengambilan keputusan strategis. Model ini memberikan panduan langkah-langkah yang jelas untuk mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun