Model Wheelen-Hunger adalah salah satu model manajemen strategi yang dikembangkan oleh Thomas L. Wheelen dan J. David Hunger dalam buku "Strategic Management and Business Policy". Model ini sangat populer dalam pengajaran manajemen strategis dan digunakan untuk memahami dan mengembangkan strategi perusahaan. Diskursus tentang model ini melibatkan pemahaman tentang konsep dan langkah-langkah utama dalam model Wheelen-Hunger.
Model Wheelen-Hunger membagi proses manajemen strategi menjadi beberapa tahap:
1. Evaluasi Situasi Eksternal dan Internal: Tahap ini melibatkan pemahaman mendalam tentang lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Faktor-faktor seperti pesaing, pelanggan, kekuatan politik, ekonomi, sosial, teknologi, serta aset, kekuatan, dan kelemahan internal perusahaan dievaluasi untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman.
2. Penetapan Tujuan Strategis: Setelah evaluasi situasi dilakukan, tujuan strategis jangka panjang perusahaan ditetapkan. Tujuan strategis ini merupakan arah yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
3. Pengembangan Strategi: Setelah menetapkan tujuan strategis, strategi harus dikembangkan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi dapat melibatkan berbagai aspek seperti pengembangan produk baru, penetrasi pasar, diversifikasi, kolaborasi, atau akuisisi.
4. Implementasi Strategi: Pada tahap ini, tindakan nyata diambil untuk melaksanakan strategi yang telah dikembangkan. Ini melibatkan alokasi sumber daya, perubahan organisasi, pengembangan kemampuan, dan pelaksanaan rencana taktis.
5. Evaluasi dan Pengendalian: Tahap terakhir adalah evaluasi dan pengendalian kinerja strategis perusahaan. Ini melibatkan pemantauan kinerja, pengukuran pencapaian tujuan, mengevaluasi keberhasilan dan kegagalan strategi, serta penyesuaian jika diperlukan.
Dalam implementasi strategi, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan:
1. Komunikasikan strategi secara jelas: Pastikan bahwa strategi yang telah dikembangkan dipahami dengan jelas oleh seluruh tim dan stakeholder yang terlibat. Komunikasikan tujuan, arah, dan manfaat dari strategi tersebut.
2. Alokasikan sumber daya: Tentukan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi. Ini termasuk anggaran, tenaga kerja, teknologi, dan infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
3. Identifikasi tindakan konkret: Tentukan tindakan konkret yang harus dilakukan untuk mewujudkan strategi. Pecah strategi menjadi tugas-tugas yang terukur dan terkelola dengan jelas, dengan penugasan tanggung jawab kepada orang-orang yang memiliki keterampilan dan kapasitas yang sesuai.