Baru-baru ini film yang sudah di tunggu-tunggu oleh hampir kalangan masyarakat Indonesia sudah di rilis dan di tayangkan di seluruh Bioskop Indonesia. KKN Di Desa Penari adalah salah satu film bergenre horror, yang menghadirkan budaya Jawa di dalam nya. Film yang di gadang-gadang diambil dari kisah nyata, yang di tuliskan oleh simple man dalam cuitan nya di media sosial twitter @SimpleM81378523. Dalam cuitan tersebut di kisahkan ada enam mahasiswa yang sedang melakukan KKN, di desa terpencil di ujung timur Pulau Jawa.
Dalam cuitan tersebut tertera bahwa Awal mula kisah ini berfokus pada enam mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil setelah mengantongi izin dari orang tua masing-masing. Keenam mahasiswa tersebut bernama  Widya, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu. Kegiatan mereka di desa tersebut awalnya berjalan lancar, namun lama kelamaan, Widya dan Nur mengalami serangkaian kejadian mistis.
Lantas cuitan tersebut menjadi viral dan mendapatkan banyak atensi dari masyarakat yang sudah membaca cuitan di akun tersebut. Cerita ini kemudian diangkat menjadi buku oleh penerbit Bukune 2019, kemudian diangkat menjadi film pada tahun 2020.
Film yang sangat sukses di bintangi oleh Tissa Bisani, Dinda Thomas dkk, ini sangat menyita banyak kalangan publik. Menurut berita harian Kompas, Film KKN Di Desa Penari mampu menarik jumlah penonton hingga 10 juta orang, sehingga menjadikan film KKN menjadi film terlaris di Indonesia pada saat ini.
Film yang di sutradarai oleh Awi Suryadi ini banyak menghadirkan unsur budaya, efek visual serta ketegangan yang ada dalam film tersebut sehingga dapat memanjakan para penonton yang menyaksikan tayangan film tersebut banyak pesan-pesan moral yang terkandung di dalam film tersebut.
Selain itu, poster yang terkandung dalam film KKN Di Desa Penari sangat menarik perhatian banyak visual yang di dapatkan. Poster pada film  KKN  di  Desa  Penari tidak  dibuat sama  dengan  poster-poster  film  pada  umumnya, Manoj Punjabisebagai  produser  film MD  Picturesmenyatakan dalam  keterangan  persnya  bahwa poster  film KKN  di Desa Penari adalah poster film pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Augmented  Reality(AR) yang bisa dinikmati oleh khalayak ramai, sehingga audiens bisa mendapatkan  pengalaman yang  berbeda dari poster film ini.
Dalam poster tersebut juga menghadirkan unsur budaya Jawa yang sangat kental seperti penari, yang menjadi judul utama di dalam film tersebut. Kemudian ada sesajen atau dupa yang menghadirkan unsur magis di dalam poster  tersebut.Banyak pesan moral yang juga tersirat di dalam fim tersebut seperti;
1. Adegan Wahyu Berkata "Kasar"
Dalam adegan di mana Wahyu mengucap kata "jancuk" ketika telah sampai di desa yang dimaksud. Hal itu membuat para penduduk di desa tersebut merasa tidak nyaman dengan apa yang diucapkan Wahyu. Sepertinya penduduk di desa tersebut sangat sinis dengan ucapan tersebut. Mereka mendengar seolah itu adalah bentuk penghinaan. Maka alangkah baiknya ketika telah sampai  pada suatu tempat yang baru untuk tetap menjaga ucapan baik sadar ataupun tidak sadar.
2. Adegan Pak Prabu Menjamu Anak-anak KKN
Dalam adegan Pak Prabu, selaku Kepala Desa yang berperan mengarahkan tempat sebagaimana akan menjadi proker mereka nantinya, beliau berpesan kepada para mahasiswa untuk tidak melewati TapakTilas, tempat yang dianggap tabu oleh para penduduk setempat. Namun sayang seribu sayang, salah seorang di antara mereka melanggar pesan Pak Prabu, hingga harus meregang nyawa.