Dari atas bukit kau memanggil dan memindai suaramu lebih merdu dari suara angin sepoi " Istriku, penatku lebur dalam rinduku cintaku menganyam pengabdianku " Dari atas bukit burung mengangguk takzim kabarkan tentang hening nan memuncak saat rindu merebak " Tak ada suara tersisa kala raga ingin bersua sukma meraba hampa " Dari atas bukit besibesi penyangga ramai berderit merangkai kata ungkap peristiwa " Tersebab cinta dia berkarya selepas Shubuh menjelang Isya mendulang emas taklukkan medan ganas anak istri berharap cemas " Dari atas bukit ihlasmu kembali mendesis " Demi cinta aku rela menjauh dari gegap tawa gempita ananda menjauh dari sentuh belahan jiwa untuk sementara ya untuk sementara " KH, 19102013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H