Mohon tunggu...
Asrimah Pangestia
Asrimah Pangestia Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Pend.Sosiologi UNY

Selanjutnya

Tutup

Nature

Green Parking Area: Optimalisasi Penggunaan Lahan Parkir dan RTH di Kampus UNY

16 Maret 2014   17:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:52 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota merupakan suatu perwujudan aktifitas manusia yang memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan sosial, ekonomi, pemerintahan, pendidikan dan politik serta menyediakan fasilitas publik bagi masyarakat. Semakin kompleks dan dinamisnya masyarakat kota berakibat pada munculnya berbagai masalah sosial terutama yang berkaitan dengan masalah lingkungan. Perubahan yang terjadi melalui proses pembangunan dalam dimensinya yang bersifat fisik memberikan efek samping pada proses pembangunan yaitu berupa pencemaran dan kelestarian lingkungan. Hal ini akan menimbulkan masalah karena akan memberikan pengaruh pada keindahan, kerapian, kebersihan, dan dalam jangka panjang akan berpengaruh pada proses kelangsungan pembangunan itu sendiri. Pembangunan sering kali merupakan suatu perubahan yang di percepat sebagai tuntutan dari modernisasi.

Universitas Negeri Yogyakarta merupakan lingkungan pendidikan yang bertempat di kota, sehingga tidak terlepas dari segala permasalahan lingkungan. Lingkungan kampus yang begitu kompleks dengan segala aktifitas masyarakatnya dan segala fasilitas pendukung kegiatannya juga turut andil dalam menyokong terjadinya permasalahan lingkungan. Permasalahan lingkungan tingkat kampus tentunya tidak lebih kompleks dari permasalahan lingkungan kota secara keseluruhan namun, jika kemudian permasalahan tersebut tidak segera di atasi maka akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan secara keseluruhan.

Berdirinya bangunan-bangunan kampus sebagai tuntutan kebutuhan akan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar di lingkungan kampus UNY ternyata berakibat pada kurangnya lahan untuk ruang terbuka hijau atau RTH di kawasan kampus. Kurangnya ruang terbuka hijau akan berakibat pada tidak terjaminnya keseimbangan ekosistem, baik keseimbangan hidrologi dan mikroklimat, maupun sistem ekologis lain yang dapat menjamin ketersediaan udara yang bersih sekaligus estetika atau keindahan kampus.

Kondisi kampus yang gersang saat musim kemarau dan banjir saat musim hujan sangat memberikan rasa tidak nyaman kepada masyarakat terutama masyarakat di lingkungan kampus UNY. Masyarakat dalam hal ini adalah mahasiswa merupakan pihak yang sangat dirugikan saat mereka tidak mendapatkan kenyamanan karena mereka datang untuk belajar. Proses belajar sangat membutuhkan kenyamanan, lingkungan yang mendukung seperti halnya pemandangan kampus yang indah, hijau, bersih dan nyaman sehingga akan memunculkan rasa senang dan bersemangat.

Luas wilayah kampus yang sudah terisi dengan banyak bangunan sangat sulit untuk menemukan lahan yang akan dijadikan sebagai ruang terbuka hijau atau RTH. Sangat tidak mungkin bangunan yang sudah berdiri kemudian di bongkar untuk dijadikan RTH karena akan menimbulkan kerugian yang cukup banyak secara materi.

Setiap kampus rata-rata lebih banyak memberikan ruang untuk lahan parkir dari pada ruang khusus untuk taman atau ruang terbuka hijau. Seperti halnya di kawasan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dan Fakultas Ekonomi (FE) UNY, yang terlihat hijau dan banyak pohon hanya di sekitar Taman Pancasila dan Taman Ki Hajar sedangkan lahan parkirnya sangat banyak. Di sekitar FIS dan FE parkiran mulai dari sepanjang FIS, sebelah FE sampai di depan Ormawa, tentunya lahan parkir mengalahkan luas Taman Pancasila dan Taman Ki Hajar.

Green Parking Area memberikan solusi dalam mengatasi masalah kurangnya lahan untuk ruang terbuka hijau atau RTH di kawasan kampus UNY. Green Parking Area di design sebagai lahan parkir yang ramah lingkungan dan dapat mengatasi permasalahan banjir di kawasan kampus UNY.

Lahan parkir yang luas disetiap fakultas di UNY dapat dimanfaatkan untuk dijadikan kawasan hijau. Tidak untuk di bongkar kemudian di tanam, namun lahan parkir di design seperti Canopy. Parkiran yang awalnya tertutup dengan asbes kemudian dapat di ganti atapnya dengan tanaman yang rimbun, yang menjulur diantara sekat-sekat besi yang dibentuk sedemikian rupa dan membentuk seperti Canopy yang rimbun sehingga kendaraan tetap terjaga dari panas dan hujan.

Mekanisme pembuatan Green Parking Area adalah dengan cara membuat pola tempat tanaman menyerupai ruangan (tanpa atap asbes maupun genteng dan dinding) dengan menggunakan alumunium. Diameter tiang alumunium menyesuaikan dengan luas lahan parkir yang akan di buat. Bagian atas di buat sekat-sekat dengan mengguankan alumunium. Tanaman yang ditanam merupakan tanaman yang bisa menjulur sehingga lama kelamaan sekat-sekat alumunium yang diatas dapat terisi penuh dan tertutup oleh daun-daun tanaman sehingga membentuk seperti canopy.

Dalam mengatasi atau meminimalisir terjadinya banjir, disetiap jarak 1 meter lahan parkir dibuat biopori. Misalnya, panjang parkiran 10 meter maka jumlah biopori ada 10. Ketika lahan parkir sudah tidak memiliki daerah resapan air yang maksimal maka akan dibuat kanal-kanal yang kemudian akan disalurkan ke biopori-biopori terdekat jadi pada dasarnya biopori dan jaringan antar kanal saling berhubungan dan tentunya akan berpengaruh baik terhadap tumbuhan sehingga dapat terus hidup.

Green Parking Area cukup memberikan solusi ketika lahan yang akan ditanami sudah sangat minim. Lahan parkir yang cukup luas dapat ditanami tanpa merubah fungsi utama dari parkiran tersebut. Hal ini tentu akan menambah nilai estetika pada parkiran yang kemudian terlihat hijau, rindang dan sejuk.

Kerinduan akan ruang terbuka hijau atau RTH yang ideal setidaknya dapat sedikit di obati, walaupun tidak semaksimal dan seindah jika ditanami pohon-pohon yang rindang dan besar. Tapi, cara ini lah yang lebih cepat dan efisien dari pada harus merubah atau membongkar gedung untuk di jadikan RTH yang lebih ideal, dan pastinya akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk kemudian dapat merasakan manfaatnya.

Ketika semua lahan parkiran UNY dibentuk seperti Green Parking Area tentunya kawasan hijau di UNY akan bertambah, setidaknya pemandangan gersang dapat terkurangi. Tidak hanya itu, ekosistem hidrologi maupun mikroklimat dan ketersediaan oksigen akan jauh lebih baik dan seimbang dari pada tidak melakukan apapun untuk menciptakan lingkungan yang nyaman di kampus UNY. Kerjasama dan perasaan cinta lingkungan hendaknya ditanamkan dalam diri setiap masyarakat kampus, sehingga masalah lingkungan yang kemudian muncul dapat di atasi bersama dan di minimalisir risikonya.

DAFTAR PUSTAKA

Dwihatmojo,Roswidyatmoko. Ruang Terbuka Hijau yang Semakin Terpinggirkan, laporan penelitian, Badan Informasi Geospasial (BIG)

Soetomo. 2013. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun