Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dukun Santet versus Dokter

16 Maret 2013   04:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:42 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya diskusi yang
seru mengenai rencana undang-undang mengenai santet cukup menarik untuk
diikuti. Dalam RUU tersebut disinggung mengenai ancaman penggunaan ilmu santet
untuk mencelekai orang. Kontroversi yang timbul di masyarakat adalah mengenai
masalah pembuktian tentang akibat santet itu. Jika ada orang yang sakit
kemudian mati dan ada yang mengklaim bahwa orang itu sakit atau mati karena
terkena santet …………bagaimana cara pembuktiannya ?< ?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" />

Prosedur yang bisa
dilakukan dalam dunia kedokteran medis untuk mengetahui penyebab kematian
seseorang adalah dengan melakukan tindakan bedah mayat (autopsi), ini dilakukan
untuk melihat apakah ada kerusakan organ-organ penting dalamtubuh orang yang sudah mati itu dalam
hubungannya dengan berbagai penyakit. Misalnya apakah: pasien meninggal
akibatpenyakit jantung tentu dengan
melihat; adanya otot jantung yang sudah rusak atau adanya sumbatan pada
pembuluh darah jantung. Sumbatan pembuluh darah ini tentu bisa dijawab dengan
berbagai penjelasan medis.

Tapi bagaimana menjelaskan
jika kematian dicurigai sebagai akibat dari santet…?Tentu jawabnya adalah; buktikan dulu penyebab
kematiannya apakah bisa dijelaskan secara medis atau tidak.

Untuk mengetahui
penyebab kematian secara medis maka tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan
melakukan investigasi mengenai riwayat penyakit dari pasien yang bisa
dibuktikan dengan melihat dokumen medis yang faktual, dokumen tentu dilengkapi
dengan hasil pemeriksaan klinis, diagnosa yang jelas didukung oleh pemeriksaan
penunjang yang kuat. Kalau informasi ini belum memuaskan atau tak meyakinkan
maka bisa dilakukan bedah mayat atau autopsi. Jika autopsi tidak menemukan
penyebab kematian yang dapat dijelaskan dengan alasan medis maka mungkin boleh
dikatakan penyebab kematian adalah …….SANTET…?
tapi yakinlah dokter tak akan menulisa bahwa penyebab kematian adalah
santet.

Dari tulisan diatas
jelas bahwa dalam membahas RUU santet, sangat
perlu memikirkan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi dimasyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun