Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Si Orang Utan Mati Sebab Luka Bakar Atau Dehidrasi?

2 September 2012   01:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:02 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar dan video tentang seekor orang utan yang sedang panik karena dikejar-kejar oleh sekelompok orang yang memegang berbagai alat pemukul, parang dan peluncur bola api nampak cukup menyeramkan di layar televisi. Orang utan itu terlihat melompat dari pohon yang satu kemudian berusaha memanjat pohon kelapa dan akhirnya ter bakar bersamadaun-daun kelapa akibat terkena peluru pelontar api. Pasti ada bau bulu, kulit dan daging terbakar disekitar tempat itu mungkin menambah nafsu makan para pemburu binatang.

Setelah gambar ditayangkan maka berikutnya ada pengumuman hasil autopsi oleh para petugas dari pihak terkait dan hasil autopsi adalah; orang utan itu menderita luka bakar 70% tapi kematiannya bukan diakibatkan oleh luka bakar tapi mati akibat gangguan sistem dan dehidrasi.

Struktur tubuh Orang Utan dan manusia hampir mirip yang kemungkinan besar berbeda adalah proporsi organ dan jumlah bulu tubuhnya saja, jika seseorang manusia mengalami luka bakar 70% maka luka bakar itu tentu saja akan mengganggu sistem yang ada dalam organ tubuh sehingga bisa terjadi kematian, adanya alasan dehidrasi sebagai penyebab kematian juga menunjukkan rasa aneh dengan melihat kemampuan orang utan itu yang bergerak lincah melompat keatas pohon bahkan sulit dikejar oleh orang-orang normal yang tidak dehidrasi ? biasanya seseorang yang terkena dehidrasi akan sulit bergerak bahkan mengangkat anggota badan pun sudah serba lambat.

Apa sebenarnya yang terjadi ? mungkin perlu bantuan ahli Forensik independen

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun