Menjelang ramadhan kegiatan kejar tayang terjadi dimana-dimanadi institusi resmi dinegeri ini, semua kena imbasnya, rapat, pertemuan, pelatihan kediklatan, semua harus selesai sebelum masuk bulan puasa. Hotel-hotel pada fully book pesawat juga demikian, anak sekolah sudah mulai ada yang liburan maka bandarapun jadi over padat.
Sebagai pencari nafkah yang berhubungan dengan institusi-institusi resmi tersebut sayapun ikut sibuk harus ikut pertemuan di tiga tempat kota berbeda antara lain, Surabaya, Mamuju dan Jakarta terus kembali ke Makassar.
Selama perjalanan menunju tempat-tempat tersebut saya membawa-bawa laptopkarena masih mengerjakan sesuatu yang tak kunjung selesai. Perjalanan ketiga tempat diatas sebenarnya masih ditambah lagi dengan acara pulang ke rumah di Cimahi sekalian menengok keluarga. Setiap melewati pintu masuk bandara semua barang harus melewati Xray di Bandara baik pada pintu masuk utama maupun pada pintu masuk penumpang.
Ada sesuatu yang anehdalam perjalanan itu yaitu adanya bau tak enak setiap memasuki kamar hotel, bau agak amis yang agak tajam dan tak jelas tapi saking sibuknya saya tak terlalu memperhatikan. Demikian juga setelah kembali ke Makassar bau menyengat itu makin terasa, sayapun menuduh ada yang tak beres dengan kamar yang kutempati di Makassar. Semua sudut dalam kamar sudah di obok-obok olehsaya dibantu adik tapi tak bertemu jua.Bulan sebelumnya kami menebar racun tikus didalam rumah untuk mengontrol populasi tikus yang terasa meningkat dan beberapa hari belakangan ini adik saya menemukan dua bangkai tikus dalam rumah.
Akhirnya adik saya menunjuk tas laptop yang sering saya bawa, ketika semua isi tas ditumpahkan terlihat bangkai seekor tikuskecil (beurit) berwarna hitam. Rupanya salah seekor tikus korban peracunan masuk kedalam tas laptop berwarna hitam dan bersembunyi pada kompartemen yang jarang disentuh...............................rupanya bandara tidak mendeteksi mayat tikus itu atau sekedar tak peduli karena dianggap barang tak berbahaya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H