Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memiskinkan Koruptor sudah dijalankan tapi tak ada habisnya.

27 November 2010   06:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:15 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Wacana memiskinkan koruptor cukup ramai akhir-akhir ini terutama dengan adanya kasus  Super Gayus yang bisa terbang berlibur bersama keluarga walaupun statusnya masih sebagai tahanan.

Proses memiskinkan Koruptor yang tertangkap saya yakin sudah dijalankan oleh banyak petugas hukum tapi dengan cara berbeda; yaitu mulai dari tahap pemeriksaan dan penangkapan sudah pasti para koruptor itu akan mulai tidak produktip karena sudah diawasi dan mungkin sudah mulai membayar segala macam ongkos akomodasi untuk menyenangkan pemeriksa misalnya mungkin membiayai makan siang bersama dan seterusnya. Pada masa penahanan mereka akan mengeluarkan biaya yang cukup banyak misalnya agar ruangan yang ditempati cukup nyaman maka diperlukan penambahan fasilitas tahanan, koruptor yang diperiksa tentu akan mencari dan segera menemukan pengacara pembela yang dibayar mahal demi mendapatkan jaminan hukum yang lebih memuaskan.

Beberapa praktisi akan terlibat dalam setiap prosedur hukum mulai dari pengadilan sampai pada rumah tahanan dan dokter akan kecipratan rejeki dari koruptor yang tertangkap walau demikian kelihatannya uang sang koruptor tak ada habisnya.......jadi bagaimana memiskinkan mereka ?  mungkin bisa dilihat kembali usulan-usulan yang sudah pernah ada di masyarakat kita yaitu;


  • * Koruptor didenda beberapa kali lipat dari total jumlah uang yang dikorupsi
  • * Total uang yang dikorupsi diberi bunga tinggi jika terjadi penundaan pembayaran
  • * Koruptor tak usah ditahan karena tak ada guna menahan mereka, tapi diberi alat pelacak yang bisa mengikuti kemana mereka pergi, mereka disuruh tinggal dipemukiman kumuh dibawah jembatan layang dan digusur setiap munggu.
  • Hotel dan restoran yang mencoba melayani koruptor diberi ancaman denda dan dianggap membantu penjahat.
  • setiap ketemu petugas maka saku Koruptor diperiksa tak boleh lebih dari 3000 rupiah perhari. sisa uang disita untuk petugas yang menemukan. tak boleh bawa kartu kredit atau menerima kredit.
  • Selamat bekerja untuk Pak Busyro.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun