Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Somalia Check-Point (16), Dituduh Mata-mata

23 Agustus 2010   08:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:47 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

skets1Saya sudah mulai terbiasa dengan kondisi lapangan tempat saya ditugaskan di kota Hargeysa (Somalia Utara) artinya sudah mulai tahu dimana warung makan yang cocok dengan selera atau masakan sederhana yang mendekati seleraku, ada satu warung sangat sederhana karena hanya ada tiga meja dengan permukaan yang tak rata tanpa taplak meja, bangku-bangku panjang untuk pelanggan, mirip warung pinggir jalan biasalah, warung biasanya menyediakan 3 macam sajian yaitu:

1. Pastho; semacam mie Italia yang dimasak dengan berbagai bumbu dan rasanya lumayan

2. Daging kambing masak, potongan besar daging dan tulang dimasak begitu saja, jika berminat maka kami diberikan satu potong besar dan diberi pisau untuk motong-motong daging kemudian dimakan dengan tumis bawang bombai dan kentang

3. Tumis hati, hati kambing atau hati sapi ditumis dengan bawang bombay secara cepat (rare) dan diberi potongan daun atau potongan tomat kalau ada, kelihatannya rare benar karena kalu potongan hati digigit masih ada darah yang muncrat.

Pertama kali berkunjung ke warung itu saya melihat pemilik warung sedang memotong-motong tomat sayur, saya merasa begitu sangat gembira dan bernyanyi-nyanyi dalam hati tapi malu juga untuk mengekspressikan rasa gembira saya itu, sudah terlalu lama aku makan biskuit pagi, biskuit siang dan biskuit malam hampir setiap hari selama lebih dari satu bulan.

Warung tersebut mungkin satu-satunya di Hargeysa jadi semua jenis orang dengan latar belakang berbeda dapat saja bertemu di warung kecil itu. Berhubung karena situasi (perang sipil) tak menentu maka stok makanan kadang-kadang habis dan warung akan tutup 3 sampai sampai 7 hari.

Sesuai protokol keamanan organisasi, saya haruslah mengetahui jalan-jalan sekitar warung dan akses keluar masuk serta jalan pintas lain yang dapat saya pergunakan dalam keadaan darurat. Setiap pergi dan pulang harus menggunakan rute yang berbeda dll.

Karena saya mungkin satu-satunya orang asing yang suka ke warung itu maka sudah cukup dikenal oleh pemilik bahkan beberapa kali saya dilarang membayar. Kata pemilik warung sudah ada orang yang membayarkan kalau saya tanyakan siapa yang bayarkan katanya orang itu sudah pergi.

Suatu hari ada seorang anggota milisi yang saya belum kenal dan kelihatannya dia baru masuk ke kota, tingginya kira-kira setinggi saya, sedikit pincang dan membawa senapan AK, waktu itu saya persis selesai makan dan mau meninggalkan warung sekonyong-konyong dia sudah berdiri menghadang dihadapan saya dan bertanya; who are you ? (siapa anda?) saya jawab; menyebutkan nama dan menjelaskan bahwa saya orang Indonesia tapi rupanya dia tak peduli dia menunjuk saya dan berkata; No..no you are American Spy (tidak...tidak Kamu mata-mata Amerika) saya membantah bahwa saya Indonesia dan saya moslem lebih aman mengaku Indonesia dari pada menyebutkan nama United Nation karena akan tetap aja dianggap berkawan dengan tentara Amerika, karena dia berisik maka beberapa orang datang dan menjelaskan status saya sebagai pekerja untuk program kemanusiaan dari Indonesia dan terjadilah pertengkaran diantara mereka, sementara itu ada juga orang yang sudah kenal segera memberi kode agar saya segera menghindar, saya pun segera balik kanan dan cepat memilih jalan pintas lain yang sudah saya hafal......................... Lumayan selamat sampai di rumah kontrakanku. (kejadian ini di tahun 1992)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun