Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

DPR Cium Pantat Kuali

17 Januari 2015   15:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:57 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang mencium pantat kuali maka wajahnya akan terkena arang jelaga berwarna hitam, perilaku para anggota DPR yang menjalankan tugas tanpa disertai wawasan moralitas dalam fit and proper test calon Kapolri sudah mulai menunjukkan siapa mereka yang sesungguhnya.

Warning atau peringatan dari masyarakat sudah dikeluarkan tapi mereka berkelit dengan mengatakan bahwa mereka hanya menjalankan tugas konstitusi, semua orang tau soal tugas konstitusi itu tapi bagaimanapun juga manusia hidup harus punya landasan moral dan etika, terutama kaum intelektual,  itulah yang membedakan manusia dengan robot. Jika beralasan hanya menjalankan tugas maka peringkatnya tak lebih dari maaf anggota satpol PP saja.

Mereka lupa bahwa DPR harus membangun nama baik,  harus lebih baik dari DPR yang ada sebelumnya, walaupun wajah politisi lama masih banyak bercokol pada lembaga itu.

Ujian awal tahun 2015 wajahmu sudah mulai menghitam, kami kembali sadar bahwa mahluk tuhan yang DPR ini masih sama dengan yang dulu.

Fit and proper test adalah tugas yang tak mudah, jika kita mengetest seseorang untuk direkrut menjadi tenaga kerja yang baik maka harus ada uji silang atau cross-check terutama kepada mereka yang sudah memberikan referensi ataupun mereka yang mengajukan keberatan, adapun rencana blab la yang dipresentasikan adalah merupakan satu bagian saja dari keseluruhan test itu.

Kalau sudah cium pantat kuali biasanya tak mau mengaku tapi wajahmu yang hitam menandakan bahwa kamu sudah cium barang itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun