Mohon tunggu...
Asril Marhamah
Asril Marhamah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya hanya seseorang yang ingin belajar menulis dan menulis sesuatu, saya senang dengan dunia IT, terutama OS Linux dan Free Open Source, saya akan terus belajar untuk mengerti lebih banyak lagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kupu-kupu

16 November 2011   09:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:35 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai kupu-kupu
Kenapa kau masih disini
Kenapa masih mengitari tempat ini
Apa yang kau cari
Apa yang kau inginkan
Bunga itu telah tiada
Bunga itu telah di petik orang
Dia tidak disini lagi
Dia telah pergi untuk selamanya
Wahai kupu-kupu
Terbanglah ke taman khatulistiwa
Disana banyak bunga yang indah
Ada mawar, melati dan sebagainya
Wahai kupu-kupu
Terbanglah yang tinggi ke angkasa
Kau akan melihat dunia yang lebih luas
Kau akan menghirup udara yang segar
Wahai kupu-kupu
Lupakanlah tentang bunga itu
Dia telah menempuh jalan yang berbeda
Dia tidak mau bersamamu lagi
Wahai kupu-kupu
Biarkanlah semua itu berlalu
Bukalah lembaran dunia yang baru
Untuk menjalani hidup yang lebih berarti
Wahai kupu-kupu
Biarkanlah dia pergi
Biarkan dia belajar kehidupan
Wahai kupu-kupu
Dengarkanlah getaran hati nuranimu
Dunia ini hanyalah ilusi
Semoga mendapat petunjuk dari Ilahi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun