Mohon tunggu...
Asril Adam
Asril Adam Mohon Tunggu... Penulis - Sahabat kopi

Berproses itu berarti menikmati seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pemerintahan Abstrak

28 Maret 2020   19:48 Diperbarui: 28 Maret 2020   20:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ribuan nyawa sedang memanen resah
Hak asasi manusia juga sedang dalam bahaya
Kekacauan pemerintah dalam menangani wabah
Dan didukung dengan melemahnya rupiah
Telah membawa Indonesia ke dalam jurang tak bercahaya
Masyarakat tak boleh melangkah
Kebebasan menunggu perintah pemerintah
Bekerja, belajar dan berbagi cinta hanya di dalam rumah
Sementara hak asasi sedang dalam bahaya
Lewat produk kontroversi yang melemahkan para jelata
Semakin memperindah perintah tetap di rumah
Kaki tetap di rumah
Sebab wabah akan memangsa
Ataukah karena tahta dapat meraja
Tak siapapun dapat menerka
Tetaplah menanti pemerintah
Menumpuk resah
Itulah perintah

Kendari, 20 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun