Mohon tunggu...
Asri Ismail
Asri Ismail Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) angkatan 09. Saat ini,bergabung di lembaga kuli tinta, LPPM PROFESI UNM.Selain itu, juga menjabat sebagai ketua Umum di HIMAPRODI PBSI FBS UNM 2011-2012 My Blog : http://www.asriismail.com/ Media Online : http://kataindonews.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kampung ala' Indosat untuk Masyarakat

14 Desember 2014   22:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:19 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya ini adalah kabar gembira, jika saja menerima paket internet unlimited selama setahun. Tak mampu saya bayangkan, berapa banyak hal yang bisa saya perbuat untuk memanfaatkan berselancar di dunia maya. Salah satu yang impian terbesar saat ini  membangun kampung "maya" untuk para penghuni di desa saya.

Saya sangat berharap warga di desa Bila yang terletak bagian barat dari Kabupaten Bone, tepatnya di kecamatan Amali, Sulawesi-Selatan. Menjadi pengguna internet paling produktif. Sekalipun, dari sekitar 200 kepala keluarga yang ada disana, paling banyak 10 kepala keluarga yang tahu apa itu internet, itupun hanya tahu main Facebook atau Twitter, selebihnya tidak bisa. Sepertinya terdengar miris tapi realitas. Salah satu desa yang terlupakan, di tengah efouria hebatnya para nitizen, blogger, dan para pengguna lainnya ramai-ramai meributkan pentingnya menyelami dunia maya. Padahal, entah sudah berapa puluh tahun internet di Indonesia ada.

Tak dapat saya munafikkan, ide ini muncul tiba-tiba saja saat Indosat sebagai provider yang sudah lama menjelajahi Indonesia menawarkan paket internet seperti ini, bukan perihal mengandai-andaikan. Tapi desa yang nyaris buta internet, tak ada alasan untuk tidak bertindak mengatasi masalah besar ini.  Semua tahu, jika buta Internet secara otomatis akan buta informasi. Lantas, bagaimana cara mereka menatap Indonesia seutuhnya, janganlah bicara tentang dunia dulu.

Bayangan saya, Kampung "Maya" ini akan berupa semacam grup, entah itu grup di FB, Twitter, Blog, dan semacamnya. Dalam grup itu, masyarakat bisa berbagi informasi dan saling sapa, dan memantau perkembangan yang ada, semisal keluhan-keluhan masyarakat mengenai pelayanan, bisa langsung diekspose ke dunia maya, biar pejabat Pemerintah Daerah Bone langsung tahu dan turun tangan.

Kampung maya ini saya akan namakan kampung Indosat, karena atas kontribusi yang luar biasa ini masyarakat tidak lagi gagal paham mengenai internet.  Beberapa cara yang saya pikirkan agar menuntaskan kegelisahan ini,pertama seluruh anak muda yang berasal dari desa Bila yang notabenenya tahu internet akan dikumpulkan, setelah itu, kami akan melakukan seminar atau pelatihan bagi masyarakat tentang penggunaan internet. Kami akan bekerjasama dengan pihak desa, maksud saya kepala desa untuk mendukung penuh kegiatan ini.

Seminar tentunya didukung langsung indosat selaku pemilik provider. Indosat menjadi bagian yang terpenting dalam hal ini. Bagaimana tidak, Indosatlah yang memberikan wadah bagi masyarakat untuk belajar berselancar di dunia maya. Pelatihan ini dilakukan hingga lebih 50 persen peserta sudah memahami. selebihnya akan dilakukan pemantau secara berkala kepada siapa masyarakat yang belum terlalu memahami secara penuh internet.

Tak sampai disitu, para pengguna internet yang ada di desa, akan melakukan sosialisi berupa pemasangan spanduk hingga atribut-atribut yang berupa perintah untuk melek teknologi dan internet. Tentunya langsung di sponsori oleh Indosat.

Kampung Indosat sejatinya adalah kampung maya yang seluruh penghuninya adalah masyarakat desa Bila. Pada kampung Indosat tersebut juga akan jadi pasar bagi masyarakat. Para pengguna internet bisa melakukan transaksi jual-beli, termasuk sosialisi jika ada produk baru dari Indosat.

Perlu diketahui, anak-anak mulai SD  hingga orang tua mayoritas memiliki gadget, hanya saja para pemilik Handphone cerdas itu hanya sedikit yang bisa mengoprasikannya. Selebihnya hanya untuk sms dan menelpon. Sangat disayangkan, tapi salah satu penyebabnya, tower Indosat yang ada di kampung saya memang tak mampu menyediakan fasilitas internet yang lancar. Di Handphone pribadi saya saja, jika pulang kampung hanya muncul huruf "E" untuk jaringan internetnya. Bisa dibayangkan betapa ribetnya mengakses internet disana. Mungkin juga karena daerah tempat tinggal saya, di kelilingi banyak gunung.

Saya berharap penuh dengan adanya Internet unlimited dari Indosat, minimal ini menjadi dedikasi paling berharga bagi saya dan teman-teman terhadap kampung, tanah kelahiran kami.  Lahirnya Kampung Maya ala' Indosat menjadi cetusan baru di era digital ini. Selamat Datang di "Kampung Internet ala' Indosat".

Terima kasih, Indosat karenamu kami berpikir seperti ini.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun