Mohon tunggu...
Asri DewiSuprianti
Asri DewiSuprianti Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Al ummu Madrasatul ula

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aku Bahagia Menjadi Ibu Profesional

15 April 2020   01:10 Diperbarui: 15 April 2020   13:57 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ibu profesional tasikmalaya

Aku Bahagia Menjadi Ibu Profesional

Oleh : Asri Dewi Suprianti

Institut Ibu Profesional Tasikmalaya

Kenapa Aku Bergabung Dengan Ibu Profesional

Perkenalkan nama saya Asri Dewi Suprianti, saya adalah seorang Ibu pekerja di ranah Domestik atau bisa dibilang seorang Ibu Rumah Tangga dengan bahasa keren yang saya banggakan adalah SAHM (Stay at Home Mommy). Saya seorang istri dari suami yang bernama Hilmiy Ila Robbihi , beliau bekerja sebagai PNS dan Dosen di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Kami dikaruniai dua orang anak laki-laki, yang bernama Afkar Rafif Al Hafidz (5,5 tahun) dan Ahnaf Al Faruq (24 bulan).

Pertama kali saya tahu Institut Ibu Profesional dari Media Sosial berupa Instagram, banyak sebagian teman-teman Komunitas Indonesia Montessori yang mengikuti kelas matrikulasi bahkan dari setiap beranda hampir sebagian teman yang mempromosikan Institut Ibu Profesional, Saya pun memberanikan diri untuk bertanya dan bahkan mencari tahu apa itu Institut Ibu Profesional?  dan Apa Manfaatnya sebagai kita?dan saya lihat review teman-teman apakah ada timbal balik nya setelah mempelajari ilmu di institut ibu profesional? dan banyak hal yang ingin saya ketahui tentang Institut Ibu Profesional.

Sebelum saya Mendaftarkan diri, sempat ragu, Mungkinkah kalau dicoba tidak nya bisa berpengaruh kepada Pekerjaan sehari-hari dan takut terbengkalai?  dan banyak hal yang membuat saya ragu terhadap diri sendiri, sampai suatu ketika saya penasaran terhadap Institut Ibu Profesional karena menjadi seorang ibu tidaklah cukup, masih membutuhkan sebuah materi dan ilmu-ilmu nya dalam rumah tangga, mendidik anak, mengatur keluarga dan masih banyak hal lagi yang perlu di pelajari. Intinya saya masih harus mendalami sebuah ilmu parenting. Membuat BISA itu Mudah , tapi membuatnya SUKA itu baru Tantangan (ibu profesional)

 Akhirnya saya pun memberanikan diri mengikuti kelas matrikulasi institut ibu profesional batch #4 , ya walaupun harus bujuk suami sampai ngobrol-ngobrol baiknya ini kedepannya buat saya gimana , alhamdulillah suami pun setuju asal tidak mengganggu jam waktu keluarga. Setelah saya memasuki kelas Foundation dan masuk kota Surakarta yang dimana pada saat itu memasuki kelas IP SJS (Salatiga Jogyakarta Solo) , saya memasuki kelas IP SJS hanya beberapa minggu yang pada saat itu saya beserta keluarga kecil saya sedang merantau di kota Solo. Saya berpikir apakah saya harus pindah kelas Matrikulasi ke IP Garut? karena pada saat itu saya hamil besar dan kebetulan kota Garut adalah Kota kelahiran saya, Akhirnya saya pindah mutasi dari kota Solo ke kota Garut dan bisa berkumpul dan mengenal banyak teman di IP Garut, sampai pada tahap kelulusan Kelas Matrikulasi batch#4 dan Kelas Bunda Sayang batch#3 pun yang saya lalui dengan penuh tantangan setiap harinya hingga sampai lulus.

Cara jadi ibu bahagia

Tidaklah Anak Manusia di Lahir kan, melainkan Pasti Lahir di atas Fitrahnya, maka kemudian Orang Tuanya lah yang membuatnya Yahudi, Nasrani dan Majusi (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

 Kesan Setelah Masuk Ibu Profesional

Alhamdulillah wa syukurillah saya diberi kesempatan untuk belajar di Institut Ibu Profesional (IIP) dan juga telah Lulus Kelas Matrikulasi batch#4 dan Kelas Bunsay Jabar batch#3. Kesan yang Mendalam ialah saya memiliki banyak teman baru, mendapatkan wawasan ilmu tentang parenting, bisa bertukar pikiran bersama ibu-ibu yang dimana tidak cuman ibu muda saja tetapi berbagai kalangan dengan pengalaman dan potensi yang luar biasa.

Banyak Ilmu dan materi baru tentang Parenting dimana di Kelas matrikulasi saya bisa banyak belajar hal tentang ,Materi Pertama Adab Menuntut Ilmu, Materi kedua tentang Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga, Materi keempat tentang Membangun Peradaban dari Rumah, Materi kelima tentang Mendidik dengan kekuatan Fitrah, Materi keenam Belajar Bagaimana Caranya Belajar, Materi ketujuh Ibu Manajer Keluarga Handal, Materi ke delapan Rejeki Itu Pasti dan Kemuliaan harus di cari, Materi kesembilan Misi Spesifik Hidup dan Bunda Sebagai Agen Perubahan.

Di kelas Matrikulasi saya banyak belajar lebih mengenal tentang peranan saya sebagai seorang Perempuan atau individu ,  seorang Istri dan seorang Ibu, selama ini saya merasa tertampar bahwa selama ini yang saya lakukan merupakan hal yang salah dan membutuhkan sebuah sumber ilmu agar terarah dan tidak mengandalkan let it flow, melainkan harus mempunyai VISI, MISI, Target dan Aturan yang seharusnya dilakukan untuk membuat Rencana Panjang dan Pendek dalam peningkatan kapasitas diri. Seperti di kelas Matrikulasi saya mendapatkan tantangan NHW (Nice Homework) yang dalam setiap materi pasti ada sebuah Game Tantangan untuk saya sendiri sebagai seorang Individu, Istri dan Ibu.

Materi di kelas Bunda Sayang pun sangat berkesan sekali, seperti materi pertama tentang Komunikasi Produktif, Materi kedua tentang Melatih Kemandirian Anak, Materi ketiga tentang Pentingnya Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup, Materi keempat tentang Memahami Gaya Belajar Anak Mendampingi dengan Benar, Materi kelima tentang Membangun Keluarga Literasi, materi keenam tentang Menstimulasi Matematika Logis pada Anak, materi ketujuh tentang Semua Anak Adalah Bintang, materi kedelapan tentang Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini, Materi kesembilan tentang Memicu Kreativitas Anak, Materi kesepuluh tentang Membangun Karakter Lewat Dongeng, Materi kesebelas tentang Mengenal Reproduksi Sehat, dan terakhir Materi keduabelas tentang Keluarga Multimedia. 

Di Kelas Bunda Sayang saya banyak belajar tentang Setiap peranan seorang ibu dan istri dalam menentukan suatu kedisiplinan ilmu kepada seorang anak, bisa disebut sebagai Pedoman menjadi seorang ibu pembelajar dan menjadi ibu tidaklah mudah yang diperlukannya Ilmu dan Amal. Di Kelas Bunsay setiap Materi berkaitan dengan Game Tantangan setiap harinya selama 10 hari yang harus dituntaskan dalam kurun waktu 12 bulan. Selama 1 tahun ini ketangguhan saya sedang diuji dimana saya harus memanajemen waktu dan peran saya sebagai ibu pembelajar di kelas bunsay. Selama 1 tahun ini selain materi yang didapat maka harus Action, Konsisten dan Komitmen.  Menjadi Ibu Profesional haruslah bahagia agar menghasilkan anak yang bahagia, karena ini adalah kunci sukses sebagai seorang individu, istri dan ibu. 

Seperti yang diungkapkan oleh Stephen R. Covey,yaitu
”Taburlah gagasan, petiklah perbuatan, taburlah perbuatan, petiklah kebiasaan, taburlah kebiasaan, petiklah karakter, taburlah karakter, petiklah nasib

 Kenapa Aku Butuh Ibu Profesional

Aku Butuh IP karena ILMU, Ilmu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL. Maka ADAB adalah hal yang didahulukan sebelum ILMU. Sebagaimana hadist hapalan Mahfudoth (jaman sekolah Madrasah Ibtidaiyah) اَلعِلْمُ اِمَـــامُ اْلعَمَلِ artinya ilmu itu imamnya amal , telah jelas ya ilmu sebagai imam (pemimpin) dari amalan kita dan amal buat orang terdekat kita , ilmu itu tidak akan pernah habis sampai ada pepatah mengatakan “carilah ilmu walaupun ke negeri cina” ya ilmu itu banyak manfaat nya tergantung kita mendalami ilmu apa dulu, jangan ilmu sesat ya *na’udzubillahhimindzalik . 

oke belajar tentang ilmu parenting di institut Ibu Profesional, pertama yang sangat saya butuhkan adalah menata diri, memperbaiki diri (muhasabah) kelebih baik lagi dalam mendalami ilmu parenting , yang penting harus diawali niat ya, tekad yang kuat , usaha dan paling penting konsisten itu harus benar-benar, jangan sampai cuma ingin belajar tapi tidak diterapkan dikehidupan kita (action dan balik lagi pada diri kita sendiri), sekarang di jaman modern gini kadang tidak terfokus ke masa tumbuh anak , keinginan pada diri sendiri untuk meninggalkan zona nyaman dahulu maka haruslah belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh belajar di Institut Ibu Profesional .

Setelah Mengenal IP maka tidak boleh lupa ilmu yang didapat, hindari rasa malu dan jangan sombong dalam menuntut ilmu dan sebisa mungkin mengamalkan ilmu yang kita dapat , bener-bener harus Komitmen, Konsisten, Action dan dalam menuntut ilmu karena Lillahi ta’alaa (karena Allah SWT) . Insyaallah berkah ilmu yang didapat selama ini, dengan cara praktekkan sendiri mulai dari kehidupan sendiri *Action* juga mulai sharing bersama, karena manfaatnya akan terasa pada diri sendiri, dan Mengamalkan dengan sebaik-baiknya insyaallah akan menjadi timbal baik buat diri kita sendiri. 

Apa yang Aku Butuhkan di Ibu Profesional

1. Menjalin Tali Silaturahim

Menjalin Tali Silaturahmi agar kita sebagai member saling menjaga ukhuwah, persatuan, persahabat, terciptanya solidaritas, terciptanya kerukunan, Tumbuh saling memahami dan sikap tolong menolong dengan cara berjiwa nasionalisme  tanpa membedakan ras, suku, agama, menjalin persaudaraan dengan memposisikan dan memandang orang lain dengan penuh rasa kasih sayang , selalu melihat kebaikannya bukan kejelekannya.

2. Mengamalkan Ilmu

Mengamalkan ilmu yang saya dapat sebagai “Agent Of Change” prinsip ini ni yang mesti di pegang sebagai Agen perubahan ke lebih baik, buat saya dan orang lain yang saling berhubungan. Sebagaimana teori yang selalu saya pegang dari jaman kuliah yaitu Teori HL Blum yang memiliki beberapa faktor, (yaitu Faktor Perilaku/gaya hidup, Faktor Lingkungan (sosial,ekonomi,politik,budaya), Faktor pelayanan kesehatan, Faktor Genetik). 

Oke biar gak makin panjang lebar ni inget banget kata salah satu dosen saya pernah bilang gini dari teori HL Blum ialah “Faktor Lingkungan Mempengaruhi Perilaku” nah ini ni yang selalu jadi patokan ternyata memang benar faktor lingkungan,keluarga,sosial berpengaruh terhadap perilaku kita sendiri , sebaik-baiknya kita memilih dalam bergaul, mencari teman dalam menuntut ilmu ataupun bersosialisasi, Jika berada di lingkungan baik dampak positif pun mengiringi, begitu pula sebaliknya ya jika di lingkungan buruk (contohnya bergosip,jauh dari agama,dsb) ya kita pun pasti akan terseret ke dalamnya , tapi sebaik-baiknya bagaimana kita menyikapinya jawabannya ada pada diri kita, istilah bahasa sunda nya “tong kabawa ku sakaba-kaba” ya jangan sampe kebawa kedalam hal buruk yang bersifat negatif, dan dalam menuntut ilmu pun jika dibarengi dengan dukungan dari suami dan keluarga insyaallah pasti ada timbal balik ke yang lain sebagai agen perubahan. Everyone is a Change Maker.

3. Membangun Peradaban

Membangun peradaban dalam rumah kita adalah pondasi sebuah bangunan peradaban, dimana saya berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak , Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih dan dipercaya oleh yang Maha Memberi Amanah, sudah selayaknya di  jalankan dengan sungguh-sungguh. Maka tugas utama sebagai “pembangun peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.”  (ibu profesional)

4. Adanya Rumah Belajar

Rumah belajar merupakan suatu Kegiatan komunitas yang akan membangun suatu wadah bagi para ibu yang ingin belajar, berkreatifitas dan berkreasi dengan potensi yang dimiliki setiap member. Saya bisa banyak belajar dan menyalurkan passion saya untuk ikut andil dalam pengurus rumah belajar yang insyaAllah ingin mengamalkan dan membersamai para ibu pembelajar agar kita semua bisa sukses menjadi seorang individu, seorang istri dan seorang ibu. Semua Butuh Proses karena PROSES itu hak kita, HASIL itu hak Allah (Ibu Profesional). Rumah Belajar Playdate

 Aku Bahagia Bersama Ibu Profesional

Aku Bahagia  bersama IP  , karena IP lah saya bisa seperti sekarang. Tak bisa berkata banyak, cukup dengan rasa syukur dan terimakasih saya telah mengenal Institut Ibu Profesional. Tanpa nya aku seperti sayur tanpa garam. Cara jadi ibu Bahagia

Ibu Profesional Kebanggaan keluarga, Bukan MAMPU atau TIDAK MAMPU melainkan MAU atau TIDAK MAU. 

Anak-anak Terlahir HEBAT, Kital yang harus selalu Memantaskan Diri agar Selalu  LAYAK di mata ALLAH, memegang AMANAH anak-anak yang LUAR BIASA (ibu profesional)

Terimakasih Ibu Profesional, Saya banyak belajar ilmu , saya memiliki banyak teman, saya belajar banyak hal, saya bisa sampai lulus kelas matrikulasi dan kelas bunsay , Tanpa Ibu Profesional saya tidak akan seperti saat ini. Semoga kedepannya Institut Ibu Profesional semakin berkembang, berjaya dan Menjadi suatu wadah untuk menimba ilmu bagi para perempuan, istri dan ibu.

Barakallahu fiik

Ibu Profesional Tasikmalaya semoga bisa BerSinergi, HEBAT, Berjaya, Kompak dan bisa sukses.  Aamiin

motto ibu profesional tasikmalaya
motto ibu profesional tasikmalaya

klik disini Cara jadi ibu Bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun