Mohon tunggu...
Asri Cahya Ningrum
Asri Cahya Ningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebaya dan Korea Style: Penggabungan Dua Kebudayaan oleh Gen Z

20 Juni 2024   22:00 Diperbarui: 20 Juni 2024   22:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Zaman semakin canggih, teknologi semakin maju, penyebaran informasi semakin cepat begitu juga dengan tren yang terjadi di masyarakat. Hal-hal tersebut merupakan tanda akan adanya era yang baru era dimana segala hal dapat diakses dengan mudah seperti informasi, berita, tren, dan masih banyak hal lainnya yang dapat dengan mudah kita dapatkan melalui ponsel kecil yang selalu kita bawa ke mana saja kita berada. Lalu apakah hal tersebut memiliki dampak bagi budaya kita, budaya yang sudah diwariskan turun temurun oleh nenek moyang kita.

Generasi muda sekarang atau biasa kita sebut Gen-Z merupakan pengguna sosial media terbanyak saat ini. Mereka dapat memperoleh banyak informasi dengan sangat mudah dan cepat baik dari skala regional, nasional, maupun internasional. Salah satu dampak akan hal tersebut adalah mereka dapat menonton budaya asing dengan mudah dan menimbulkan ketertarikan pada budaya asing tersebut. Akibatnya mereka cenderung melupakan budaya nenek moyang mereka dari segi penampilan, cara berbahasa, dan budaya tradisional lainnya. Mereka cenderung mengikuti budaya luar yang mereka lihat di sosial media salah satu negara yang sangat mempengaruhi Gen-Z adalah Korea Selatan.

Seperti yang kita tahu bahwa industri dari negara Korea Selatan begitu populer di dunia saat ini tak terkecuali negara kita Indonesia. Saat ini pasar industri hiburan Korea mulai dari boy/girl group, drama dan film, sampai dari segi kuliner banyak diminati di masyarakat. Hal tersebut tentu memengaruhi Gen-Z untuk meniru kebiasaan apa yang mereka lihat di sosial media. Untuk mengurangi hal tersebut orang-orang mencoba menggabungkan akan kebudayaan Indonesia dengan Korea seperti kebaya Korean look yang berarti kebaya Indonesia namun model pakaiannya seperti hanbok atau pakaian dari Korea.

Penggabungan antara dua kebudayaan ini awalnya disambut baik oleh masyarakat, mereka beranggapan bahwa ini merupakan hal yang dapat menarik Gen-Z untuk tetap melestarikan budaya bangsa namun tetap dengan bergaya sesuai zaman sekarang. Setelah tren ini muncul banyak sekali anak-anak muda mengikuti berpakaian seperti ini. Bahkan tidak hanya kebaya pakaian batik pun rata-rata sudah bergaya modern dan banyak yang mengikuti tren dari negara Korea ini. Namun ide penggabungan antara dua kebudayaan ini menimbulkan beberapa kontroversi, baru-baru ini beberapa akun tik-tok menyoroti akan hal tersebut. Di video yang mereka unggah mereka beranggapan bahwa seharusnya kebaya Indonesia harus tetap seperti yang dikenakan nenek moyang kita tanpa ada gabungan dari negara manapun untuk menarik pemakainya. 

Selain style Gen-Z juga tertarik dengan boy/girl group asal Korea Selatan ini yang notabennya mereka membawakan lagu dengan tarian dance modern. Ini juga menjadi salah satu penyebab tari tradisional banyak dilupakan oleh generasi muda sekarang. Bisa dilihat juga dari lomba-lomba yang yang diselenggarakan kebanyakan adalah dance modern dan pasti mereka menggunakan musik dan gerakan dance dari boy/girl grup dari Korea. Lagi-lagi masyarakat juga mencoba menggabungkan antara dua kebudayaan ini yaitu tari tradisional dengan dance modern. Ini juga merupakan upaya untuk tetap melestarikan budaya bangsa namun tetap mengikuti zaman yang semakin berkembang ini. Penggabungan ini merupakan ide bagus dan dapat membuat penampilan semakin menarik. Tapi kembali lagi banyak juga kontroversi yang terjadi akan hal ini.

Apa yang harus dilakukan?

Sekilas gambaran di atas menunjukkan kekhawatiran akan lunturnya budaya bangsa dan ketertarikan berlebih kepada budaya asing. Namun, kemunculan dari penggabungan budaya ini sesungguhnya bisa meningkatkan ketertarikan generasi sekarang kepada budaya bangsa. Kuncinya adalah tidak meninggalkan nilai-nilai leluhur kita seperti pakaian yang digunakan sopan juga tarian yang dibawakan tidak terlalu vulgar dan lain sebagaianya. Tujuannya agar nilai dari bangsa kita tetap terjaga namun dapat diikuti oleh generasi sekarang. 

Masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya tren ini karena sejak dulu pun kebaya juga berganti tren menjadi kebaya modern. Bahkan sebelum generasi Z yaitu generasi milenial juga sudah menggunakan kebaya modern. Jadi tidak ada salahnya jika ingin menggabungkan antara kebudayaan Indonesia dengan Korea Selatan karena sudah sejak dulu masyarakat menggunakan kebaya modern yang notabennya berbeda dengan model kebaya asli, cenderung simple dan mengikuti zaman. Dilihat dari sisi positifnya banyak anak muda yang dengan percaya diri menggunakan kebaya dan batik. Mereka juga dapat menginfluence orang-orang untuk menggunakan pakaian dari nenek moyang mereka tetapi dengan style masa kini.

Sebagai generasi sekarang terkhusus gen Z kita dapat tetap dapat mengikuti zaman dengan mengikuti tren-tren yang terus berkembang. Tidak perlu membatasi diri dengan perkembangan teknologi tetapi kita juga harus tetap menanamkan sikap dan budaya yang ada sejak zaman nenek moyang kita. Mengikuti tren sekarang bukan berarti harus melupakan budaya-budaya yang ada. Terus lestarikan budaya bangsa walau hanya dengan menggunakan pakaian dengan sedikit corak batik yang sudah dikombinasikan dengan style jaman sekarang, siapa tahu orang jadi tertarik dan mengikuti langkah kita untuk melestarikan budaya bangsa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun