Mohon tunggu...
MUHAMAD BURHANUDIN
MUHAMAD BURHANUDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

|Mahasiswa Semester 7 - Universitas Pamulang| - |Karyawan Koperasi PBD|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) di Mata Pelajar

25 September 2022   02:52 Diperbarui: 9 Oktober 2022   15:39 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem Pendukung Keputusan atau lebih dikenal dengan istilah SPK merupakan bagian dari sistem informasi yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan. melansir pendapat Whetyningtyas dalam salah satu karya ilmiah mengatakan"Decision Support System (DSS) adalah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung pembuat keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi terstruktur dan terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan berfungsi sebagai tambahan atau pendukung bagi pembuat keputusan, dapat memperluas pengetahuan dan kemungkinan, amun tidak menggantikan penilaian. Sistem ini ditujukan untuk keputusan yang membutuhkan penilaian dan keputusan yang dapat diolah dengan algoritma atau secara teknis" 

Pada prakteknya SPK sering digunakan dalam pengambilan keputusan dari masalah semi terstruktur. pemanfaatkan SPK dapat meningkatkan efektivitas dari keputusan yang diambil. Hal ini sangat membantu jalannya operasional suatu institusi, terutama mempermudah pekerjaan manajer di mana banyak keputusan strategis bertumpu pada seorang manajer. 

Seperti yang telah diterangkan sebelumnya,  bahwa penggunaan SPK begitu banyak digunakan di bidang pekerjaan, sangat disayangkan SPK ini tidak terlalu familiar di kalangan pelajar, terutama di jenjang SMA. Padahal menurut hemat saya SPK akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan di lingkungan sekolah, seperti pengambilan keputusan pemilihan ketua OSIS, pengambilan keputusan  siswa terbaik, pengambilan keputusan pilihan jurusan dan lain sebagainya.   

Dari sudut pandang psikologis, usia SMA merupakan usia remaja yang masih bisa dibilang masih labil, tidak sedikit pelajar seusianya masih kebingungan menentukan minat yang paling mereka sukai. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan pengambilan keputusan bagi kalangan pelajar SMA masih belum matang, ada kecenderungan  pengambilan keputusannya masih dipengaruhi lingkungan sekitar, seperti pengaruh teman, pengaruh tren atau pengaruh lainnya yang mengakibatkan pengambilan keputusan tidak objektif. 

Implementasi Sistem Penunjang Keputusan (SPK) dalam lingkup sekolah khususnya jenjang SMA akan sangat membantu meringankan beban para pelajar  atau bahkan pihak guru di sekolah. Misalnya diterapkan ketika akan memutuskan siswa favorit  di satu sekolah, biasanya pemilihan siswa favorit hanya didasarkan pada 1 atau 2 kriteria saja, hal ini sangat disayangkan, karena keputusan yang diambil dirasa kurang adil dan berimbang. Permasalahan seperti ini sebetulnya bisa diatasi dengan dibuatnya suatu Sistem Penunjang Keputusan dengan metode SAW (Simple Additive Weighting), metode dapat digunakan untuk menentukan suatu pilihan berdasarkan banyak atribut (kriteria).

Pihak sekolah juga seyogyanya menyiapkan sebuah sistem penunjang keputusan untuk menentukan jurusan yang akan dipilih oleh siswa yang akan melanjutkan kuliah. SPK yang dibuat bisa berdasarkan beberapa kriteria seperti minat, potensi, dan peluang yang ada dengan metode tertentu. SPK ini tentu akan sangat membantu siswa dalam pengambilan keputusan jurusan kuliah. 

Pesatnya perkembangan zaman, terutama pada perkembangan di bidang teknologi. Ini seharusnya jadi momentum bagi para developer juga para pihak pengelola sekolah untuk bisa memberikan atensi lebih pada penggunaan dan pemanfaat SPK di kalangan sekolah dengan harapan penggunaan SPK dapat menjadi jawaban dari permasalahan-permasalahan yang ada di kalangan sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun