Mohon tunggu...
asri bintoro asri bintoro
asri bintoro asri bintoro Mohon Tunggu... -

saya lahir di grabag kutoarjo purworejo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pilar-Pilar Bangsa Negara NKRI

7 Oktober 2012   16:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:07 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Golongan unitaris kedodoran , secara de facto kehilangan hampir semu teritorilanya. Ini kekalahan golongan unitaris yang I .

Nasib negara ini setelah hampir tenggelam , mendapat pertolonan dari PBB yang kemudian dapat menghadirkan kedua pihak yang bertikai di KMB Den Haag .Dalam KMB delegasi RI yang hanya mewakili satu negara , harus berhadapan dengan delegasi 12 negara negara bagian lain yang tergabng dalam NICA . Sangat tak seimbang dan dapat diduga RI akan kalah dalam perdebatan itu  . Dan betul apa yang diramalkan NKRI tak dapat dipertahankan ,Ini kekalahan golongan unitaris NKRI yang kedua .

Negara NKRI menjadi R.I. S . Sebetulnya tak apa , toh Soekarno yang unitaris yang menjadi Presiden RIS dan Soekarno tak menolak sampai dilantiknya . Dalam NKRI Soekarno tak mempunyai teritory karena habis diagresi oleh NICA .Dalam RIS meskipun beliau unitaris sangat dihormati  sehingga diangkat  sebagai Presiden RIS yang membawahi negara negara bagian (federal ) dari Sabang sampai Merauke .

Sebetulnya Soekarno sebagai Presiden RIS sudah dapat menduduki kursinya yang paling pas,selain kedudukan yang paling terhormat di negeri , juga dari sana dapat   merealisasikan  idee idee beliau  . Dari tempatnya yang tinggi itu dapat mengontrol rakyatnya yang Bhineka Tunggal Ika ,dapat mengontrol apakah cita citanya membumikan warisan leluhur yang terangkum dalam Mukadimah UUD . baik RI. maupun RIS dapat di sosialisasikan atau tidak . Dapat menegosiasikan kembali kesalahan kesalahan dari perjanjian ,  kerugian kerugian yang dirasa terlalu berat ,Pendeknya dari kacamata apa kedudukan beliau dapat dipandang sangat menguntungkan , selain negara tak berbentuk NKRI . Jika demikian sejarah Indonesia akan berjalan lain .

Soekarno ternyata tak kuasa memanggul wahyu yang demikian mulya , tak kuat memanggul beban yang begitu berat . RIS dibubarkan . Belaiu lebih memilih NKRI lagi dengan risiko kembali menghadapi kesulitan yang lebih besar . Ternyata benar juga , kesulitan kesulitan yang beliau hadapi makin banyak ,Ini merupakan kekalahan demi kekalahan beliau sebagai penjuang unitaris dan NKRI , yang akhirnya malah membawa beliau pada kekalahan telak ketika tiba pada akhirnya hayatnya .

NKRI barang kali bukan tempat cara yang tepat untuk mengelola masyarakat yang pluralis ,

Namun sungguh kurang mngerti mengapa para anggota MPR terhormat menguatkan bentuk NKRI sebagai :

UUD RI Tahun 45 .

Bab.XVI

Pasal 37

(5) Khusus tentang bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakikan perobahan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun