A. PENDAHULUAN
Perusahaan dagang merupakan suatu bentuk usaha dimana perusahaan melakukan
pembelian produk dari produsen, vendor, dan mitra lainnya dan kemudian mendistribusikan
kembali produk tersebut kepada konsumen (Nugraha, 2015). Usaha dagang menjual kembali
produknya tanpa mengubah wujud dari produk yang dijual. Bisnis perdagangan memiliki peran
penting sebagai penghubung maupun perantara dengan perusahaan manufaktur dengan
pelanggan. Adapun berbagai jenis bisnis perdagangan di Indonesia antara lain adalah toko
kelontong, warung/ gerai, kios, minimarket, supermarket, toko grosir hingga mall. Barang yang
dijual pun sangat beragam mulai dari makanan, minuman, pakaian dan berbagai kebutuhan
lainnya yang digunakan sehari-hari (Pandin, 2009). Bisnis perdagangan saat ini menjadi bisnis
yang sangat umum untuk ditemukan dalam aktivitas sehari-hari baik dari lingkup yang paling
kecil (mikro) hingga terbesar (makro). Hingga saat ini, perusahaan dagang memegang peranan
yang krusial, baik di kehidupan sosial maupun ekonomi manusia. (Mudrika et.al, 2020).
Manajemen risiko merupakan sebuah metode yang sistematik dan logis, yang berguna
untuk mengindentifikasi, monitor, menetapkan solusi, dan melaporkan risiko yang terjadi pada
setiap akvitas atau dalam sebuah proses (Ferry, 2006). Dengan kata lain, manajemen risiko
merupakan sebuah metode yang terorganisasi secara sistematik dan logis yang dilakukan untuk
mengarahkan, mengidentifikasi, memonitor, menetapkan solusi, melaporkan risiko, dan
mengelola objek dalam rangka untuk menangani risiko. Pada perusahaan dagang, manajemen
risiko akan membantu perusahaan untuk meminimalisir risiko yang akan terjadi dan
menentukan langkah mitigasi risiko yang diperlukan untuk menghindari risiko yang tidak
diinginkan.
B. ISI
Perusahaan dagang memiliki berbagai macam risiko yang dapat merugikan perusahaan itu
sendiri. Produk yang didistribusikan bukanlah produk yang diproduksi oleh perusahaan
tersebut, sehingga perusahaan berpotensi untuk mengalami kerugian finansial jika terjadi over
stock pada produk, atau adanya masalah terkait operasional pengiriman barang. Oleh karena
itu, penting bagi perusahaan dagang untuk melakukan manajemen risiko agar kerugian yang
tidak diharapkan dapat dihindari. Manajemen risiko pada perusahaan dagang dapat dilakukan
dengan mengidentifikasi risiko pada jenis-jenis risiko yang ada, seperti:
1. Manajemen Risiko Keuangan
a. Mengidentifikasi risiko keuangan terkait modal, persediaan, dan perkiraan
pemasukan perusahaan.
b. Mengidentifikasi risiko seandainya terjadi inflasi terhadap bahan baku, seperti
naiknya barang pokok yang berkaitan langsung dengan produk yang akan
didistribusikan.
c. Melakukan pencatatan akuntansi secara sistematis dan efisien untuk memastikan
modal yang dimiliki tidak berkurang.
2. Manajemen Risiko Operasional
a. Mengidentifikasi risiko kurangnya tenaga kerja yang dapat menyebabkan
operasional perusahaan menjadi tidak konsisten.
b. Menetapkan SOP yang jelas agar tercipta konsistensi pelayanan dalam
operasional perusahaan.
c. Mengidentifikasi risiko kehilangan branding perusahaan yang dapat disebabkan
oleh faktor operasional yang menurun dan tidak memuaskan bagi konsumen.
3. Risiko Pemasaran
a. Tempat yang jauh dari target pemasaran dapat menyebabkan terjadinya target
pemasaran yang tidak tepat dan berkurangnya konsumen. Penting bagi perusahaan
dagang untuk memastikan tempat pemasaran telah sesuai dengan target pemasaran
yang diinginkan.
b. Mengidentifikasi risiko potensi pasar, karena kurangya perhatian terhadap
potensi pemasaran dapat menyebabkan berkurangya omzet penjualan.
c. Memastikan produk dikenal luas oleh target pemasaran untuk meningkatkan laba
pada perusahaan.
Selain melakukan identifikasi pada jenis risiko, perusahaan dagang juga dapat melakukan
penilaian terhadap risiko dan melakukan pengelolaan risiko (Mudrika et.al, 2020). Pengelolaan
risiko bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif pada risiko dan memaksimalkan peluang
yang dimiliki. Pengelolaan risiko yang efektif dapat membantu perusahaan dagang menjaga
stabilitas laba dan menghindari kerugian yang mungkin terjadi.
C. PENUTUP
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko merupakan
aspek penting dalam keberhasilan di perusahaan dagang. Dengan mengidentifikasi, menilai,
dan mengelola risiko secara efektif, perusahaan dagang dapat meningkatkan daya saing dan
keberlangsungan bisnisnya dalam jangka panjang. Perusahaan juga dapat menjaga stabilitas
laba yang didapatkan, sehingga nilai perusahaan akan semakin meningkat. Dengan melakukan
manajemen risiko, perusahaan dagang pun dapat menganalisis produk apa saja yang memiliki
potensi besar untuk meningkatkan keuntungan dalam pemasaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI