Mohon tunggu...
Asriani Arsyad
Asriani Arsyad Mohon Tunggu... Guru - DDI Mangkoso

Hidup untuk memberi manfaat lebih

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosok Guru BK Sahabat Siswa di Abad 21

8 Desember 2022   00:59 Diperbarui: 8 Desember 2022   01:02 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebut saja namanya, Ani. Seorang pelajar lanjutan tingkat atas. Ia populer di sekolah. Bukan hanya karena prestasinya, tapi juga karena disenangi semua orang dengan akhlak baiknya. Suatu ketika, saat sedang asyik menikmati menu  kantin di jam istirahat , ia dipanggil temannya, "Ani...ditunggu Guru BK diruanganya. Katanya sekarang!" Serta merta Ani merespon, "Ani yang yang lain paling. Salah orang...tidak mungkin saya dipanggil ke ruang BK, garansi tidak pernah bermasalah".

Prolog di atas kiranya menjadi gambaran stigma tentang Guru BK. Ya betul! Sampai saat ini stigma  Guru BK sebagai; polisi sekolah, pencari masalah siswa, tempat anak nakal dikumpulkan, selalu memberi hukuman bahkan guru yang harus dihindari. Tentunya stigma ini tidak sejalan dengan idealnya Guru BK. Bahkan sudah dipertegas melalui Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 tentang Pendidik Menengah Bab X Pasal 25 ayat 1 dikemukakan bawa maksud dan tujuan pelayanan BK di sekolah atau madrasah adalah memberikan bantuan kepada peserta didik dalam rangka upaya menemukan pribadi,mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Sampai di sini tentu beberapa stigma tersebut seharusnya tidak muncul.

Mari kita ulas dan kenali lebih dekat apa itu Bimbingan dan Konseling (BK) serta siapa sebenarnya Guru Bimbingan dan Konseling (BK)? Harapannya setelah mengenal lebih dekat,muncul pemahaman yang sama bahwa Guru BK adalah Sahabat Siswa

Bimbingan dan Konseling berasal dari bahasa Inggris "Guidance" dan "Councelling". Kata guidance berasal dari kata kerja "to guidance" yang berarti menunjukkan atau menuntun orang lain ke arah yang benar, jadi dapat dimaknai sebagai pemberian petunjuk kepada orang lain yang membutuhkan. Adapun istilah counseling berasal dari kata kerja to councel yang mengandung arti memberikan anjuran kepada orang lain secara tatap muka. Adapun istilah konseling dari Bahasa Latin "conselium" yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami. Dalam bahasa Anglo Saxon, berasal dari kata "sellan" yang berarti menyerahkan atau menyampaikan.

Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia dengan segala keunikannya. Oleh karena itu, objek formal yang menjadi kajian bimbingan dan konseling adalah manusia. Kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa manusia dalam menjalani kehidupan dihadapkan dengan berbagai dinamika, tidak semua orang mampu menghadapi dan menyelesaikannya sendiri. Artinya dalam menghadapi dinamika hidup seseorang adakalanya membutuhkan orang lain.

Lebih jauh aktivitas bimbingan dan konseling adalah untuk dapat memperbaiki berbagai kesulitan yang berhubungan dengan lingkungan atau untuk dapat memperbaiki kesulitan dalam penyesuain diri serta mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki.

Bimbingan dan konseling dalam rangka memahami pribadi peserta didik dimaksudkan adalah untuk membantu peserta didik mengenal kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, memahami dan ,menerima dirinya sebagaimana adanya. 

Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, ekonomi, budaya dan alam sekitarnya. Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan untuk membantu peserta didik untuk mempersiapkan diri serta langkah-langkah yang akan dipilihnya setelah menyelesaikan pendidikan pada sekolah menengah serta kariernya di masa depan.

Bimbingan dan konseling di sekolah dapat juga diartikan sebagai proses pemberian bantuan terhadap peserta didik agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri. Kemandirian ini mencakup lima aspek, yaitu: mengenal diri sendiri dan lingkungannya, menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, mengambil keputusan, mengarahkan diri dan mewujudkan diri.

Lalu siapakah yang bertanggung jawab dalam Bimbingan dan Konseling di sekolah? Nah betul sekali jawabannya. Tentu saja Guru Bimbingan dan Konseling yang profesional.

Guru profesional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 adalah pendidik yang memiliki tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk melandasi tugas utama tersebut, pasal 8 telah menyebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun