Mohon tunggu...
Asra Sinta
Asra Sinta Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca dan penulis yang sedang belajar

Satu gagasan yang kubaca menambah satu temanku, satu gagasan yang kutulis menambah sejam usiaku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Horor Pandemi

31 Agustus 2020   01:52 Diperbarui: 31 Agustus 2020   01:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akhirnya Vita pulang pagi, aku sengaja menunggunya, menanyakan keberadaan tetangga kami yang sebelah, kata dia orangnya memang betahan dirumah walau mati lampu sekalipun. Namun ia tak kunjung keluar juga, aku masih penasan. Keesokan harinya, aku yang masuk sore, masih menunggu nunggu pendengaran ku menangkap suara dari gedung no duapuluh tiga. Tepat pukul sembilan tiga puluh aku mendengar suara pintu dibuka, aku buru buru bangun dan keluar aku melihat si mbaknya sudah hampir menuruni tunggu kebawah, dan dia menoleh ke arahku, aku pun masuk kembali. Setelah aku masuk dia kembali dan masuk ke kontrakannya mungkin ada yang tertinggal, dan aku keluar melihat pintunya terbuka, lalu tertutup kembali. Aku menunggu hingga berangkat kerja sore namun ia juga tak kunjung keluar.

Dua hari kemudian aku dan Vita  pindah kontrakan ke blok ujung. Polisi sedang melakukan investigasi di ruang dua puluh tiga. Sebab, dua malam yang lalu ketika aku pulang kerja, wilayah kami dikerumuni banyak orang. Tetanggaku meninggal, belum jelas kepastiannya, apakah mati kelaparan karna lebih mengedepankan skincare demi penampilan yang goodlooking untuk sebuah pekerjaan, atau mati bunuh diri karna depresi menghadapi dampak pandemi covid19 yang membuat pemasukan stop beban bertambah dan krisis aktifitas karna mengharuskan untuk tetap berdiam diri dirumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun