Mohon tunggu...
Asra Sinta
Asra Sinta Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca dan penulis yang sedang belajar

Satu gagasan yang kubaca menambah satu temanku, satu gagasan yang kutulis menambah sejam usiaku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hakikat Memberi

21 Agustus 2020   21:07 Diperbarui: 21 Agustus 2020   20:55 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 beberapa waktu aku melintas hendak kerja 

seorang wanita duduk bersama mungkin saja suaminya

pakaiannya lusuh, wajahnya memelas, menegadahkan tagan dengan kantong plastik

setiap pelintas merogohkan recehan dan mengulurkannya

sungguh memalukan, bahkan recehpun tak ada dikantongku

hatiku iba bercampur malu, haru dan syukur dan entahlah

Tuhan kiranya memelihara dan mencukupkan kebutuhan mereka hari ini dan seterusnya

Tuhan berikan kesembuhan dan hati yang selalu bahagia

kataku dalam hati

setelah sebulan aku tak pernah bertemu mereka lagi, hatiku gundah

sudah berkali kali receh yang kupersiapkan tidak sampai tujuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun