beberapa waktu aku melintas hendak kerjaÂ
seorang wanita duduk bersama mungkin saja suaminya
pakaiannya lusuh, wajahnya memelas, menegadahkan tagan dengan kantong plastik
setiap pelintas merogohkan recehan dan mengulurkannya
sungguh memalukan, bahkan recehpun tak ada dikantongku
hatiku iba bercampur malu, haru dan syukur dan entahlah
Tuhan kiranya memelihara dan mencukupkan kebutuhan mereka hari ini dan seterusnya
Tuhan berikan kesembuhan dan hati yang selalu bahagia
kataku dalam hati
setelah sebulan aku tak pernah bertemu mereka lagi, hatiku gundah
sudah berkali kali receh yang kupersiapkan tidak sampai tujuan