Aku seorang karyawan kontrak
tiga bulan lalu saat pandemi bertamu kenegriku
banyak hal yang kami ubah untuk sang tamu spesial
iseng aku keluar rumah mengintip sang tamu yang katanya mengintai semua penjuru negeri
diluar kulihat, beberapa keluar dari mobil dan membagi bagikan bungkusan makanan
beberapa kelompok dengan sepeda motor juga turut melakukan hal yang sama
aku bersyukur dua kali
pertama, tamu spesial ini ternyata menggerakkan hati nurani bangsaku untuk sebuah empati
kedua, walau tak mampu memberi setidaknya jatah untukku cukuplah untuk yang lain
tapi bersyukur dua kali rasanya tak cukup membuat bahagia
hatiku resah, aku bisa apa, apa aku tercipta hanya sebagai penonton