Mohon tunggu...
Asrari Zikran Asnawi
Asrari Zikran Asnawi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Pemula

hanya seorang biasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vape dan Pergeseran Kebiasaan Merokok

10 Juni 2021   16:20 Diperbarui: 10 Juni 2021   16:23 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Sudah ratusan tahun kita mengenal roko sebagai bagian dari keseharian manusia terutama kaum pria, baik tua dan muda dari mulai umur 18 sampai lebih dari 50 tahun, roko biasa di konsumsi oleh masyarakat sebagai bagian dari keseharian, alas an mereka yang mengkonsumsi roko beragam, mulai dari hanya kebiasaan biasa, sebagai pelengkap ketika menikmati secangkir kopi, juga sebagai penikmat mulut setelah menyantap makanan.

            Walau sejarah roko cukup panjang dalam peradaban manusia, roko tidak sekedar menimbulkan efek kepuasan sesaat bagi penggunannya, namun lebih dari itu, ada efek negatif dari roko itu sendiri, secara medis efek dari mengkonsumsi roko menyebabkan kecanduan oleh roko itu sendiri, efek jangka panjang berhubungan dengan penyakit-penyakit berat, serta isu kesehatan lainnya. Secara sosial roko sendiri bukanlah suatu hal yang di sukai oleh semua kalangan, sebagian orang tidak menyukai baunya, sebagian orang merasa terganggu dengan asap roko, roko juga menimbulkan sampah beruba abu dan sisa puntungan roko, asap yang di timbulkan oleh roko itu sendiri susah hilang dalam ruangan tertutup, serta dalam beberap kasus menimbulkan sesak nafas pada mereka yang hadir dalam lokasi yang sama namun tidak mengkonsumsi roko.

            Di era moderen saat ini, sebagian peroko mulai beralih dan mecoba model baru kebiasan mengkonsumsi asap, yakni VAPORIZER atau yang juga di kenal dengan roko elektrik atau E-ciggaret,  apapun namanya saya sendiri juga sebagai salah satu bagian dari mereka yang beralih dari roko konvensional yang di bakar menggunakan api lalu di hisab tembakau dari roko yang di bakar tersebut ke vaporizer, vaporizer atau vape berdasarkan pengalaman saya cukup jauh berbeda dari roko yang sudah lama kita kenal, asap yang di timbulkan serta yang kita hisap dari vape merupakan uap bukan asap bara api seperti roko konvensional pada umumnya.

            Vaporizer sendiri menurut Dr.Amaliya (Peneliti YPKP), dalam seminarnya yang bisa kita saksikan pada kanal youtube.com, menggunakan Vape merupakan bagian dari Tobacco Harm Reduction atau metode mengurangi bahayanya pengaruh roko pada tubuh, dengan mengubah kebiasaan dari mengkonsumsi roko tersebut, sebelum popular seperti sekarang, metode harm reduction pada para masyarakat yang berniat untuk berhenti meroko, salah satunya dengan alat yang di kenal sebagai Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) yang cukup mirip dengan device vaporizer yang sekarang kita gunakan seperti jenis POD atau MOD pada Vaporizer, yang di harapakn alat tersebut dapat membuat para pecandu roko sedikit demi sedikit dapat terbebas dari pengaruh kecanduan roko hingga akhirnya berhenti secara total dari kebisaan meroko.

            Saya akan membagikan sedikit pengalaman saya mengenai penggunaan vape ini, salah satunya dari persepktif sosial lingkungan hidup saya. Sudah 2 bulan lamanya saya mulai menggunakan vaporizer atau vape, dan total berhenti meroko konvensional, sebelum itu saya menghabiskan minimal 1 bungkus roko sehari untuk di konsumsi, selama saya meroko komentar berbeda-beda saya dapatkan dari lingkungan hidup saya, beberapa keluarga tidak setuju dengan kebiasaan meroko saya, juga istri dan anak saya, alasanya pun beragam mulai dari bau yang tidak nyaman akibat dari roko yang saya hisap, terkadng bau roko memang menempel pada baju saya sekalipun saya menggunakan parfume, pada diri saya sendiri, roko juga menimbulakn efek kesehatan, di antaranya saya jadi mudah batu, flue, serta muka merasa mudah kotor dan berminyak, mudah lelah, dan banyak lagi laiinya.

            Semenjak saya menggunakan vaporizer atau vape, banyak yang berubah, awalnya orang-orang di lingkungan saya merasa apa yang saya konsumsi di anggap sama saja baik vape maupun roko, namum lambat-laut tanggapan berbeda mulai di rasakan, tidak adak bau roko yang menggangu yang mereka rasakan selama berada di dekat saya, bahkan cenderung mereka merasa ada wangi-wangian (wangi yang di hasilkan dari liquid vape yang menjadi bahan bakar uap asap vape), wangi yang di hasilkan beragam tergangtung liquid yang saya konsumsi di dalam alat vaporizer tersebut, mulai dari wangi stroberry, pisang, kopi, dan lain-lain, keluarga pun tidak lagi mengeluh dengan bau-bau roko “ih bau banget rokonya” yang biasanya saya dengar ketika saya menghisap roko, asap dari uap yang di hasilkan vape pun tidak bertahan lama di udara bahkan di ruangan tertutup dan mengunakan pendingin ruangan, bahkan ruangan menjadi wangi selaras dengan liquid yang di konsumsi, efek terhadap kesehatan pun mulai saya rasakan, mulai dari tidak lagi timbul sesak atau batuk-batuk ketika banyak menghisap asap uap dari vape, di bandingkan roko yang sebelumnya saya konsumsi, tidak perlu repot-repot lagi membersihkan sampah bekas puntungan roko atau sekedar abu roko, saya bebas menghisap vape di manapun di lingkungan rumah tanpa khawatir menimbulkan bau tidak sedap seperti roko, wajah tidak mudah berminyak dan kotor, mulut juga tidak lagi merasa tidak nyaman seperti dulu mengkonsumsi roko, perbandingan antara roko konvensional dan vape dapat di saksikan di kanal-kanal youtube.com, banyak yang membuta video perbandingan efek pada paru-paru apabila mengkonsumsi vape di bandingan dengan roko, hasilnya cukup mengejutkan.

            Jadi bagai mana, bagi anda-anda yang masih mengkonsumsi roko konvensional, tidak berminat beralih ke vaporizer?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun