Laju mobil mewah kalian nikmati di persimpangan lampu jalan dengan bangga. Bukan kesombongan tapi kebanggaan karena berkah yang diberikan. Bisa melihat kemajuan dan kesuksesan serta kejayaan peradaban. Bukan kesombongan, karena kesombongan bukan milik kalian. Seperti semua mobil mewah tersebut yang juga bukan milik kalian. Hujan rintik menyapa senja yang mulai gelap. Kaki kalian tetap berjalan menyusuri jalan lorong pertokoan. Beberapa anak terlihat riang di dalam gerai Mc Donald’s sambil mengunyah burger yang tak muat dimulut mereka. Rasa kenyang sediki terobati dengan pemandangan itu, kalian bersyukur. Bersyukur telah melewati jalan ini. Lapar sedikit menghilang. Pemulung Kecil Kaki kembali melangkah berlomba dengan malam yang semakin larut. Hujan berganti deras memayungi tubuh kalian yang ringkih sedikit berlari. Sambil tertawa kalian bercanda dengan hujan yang semakin riang Berkata, berkata kepada hujan …. Terima kasih, tubuh kami bersih sekarang. Tidak ada lagi debu yang sudah bersih berganti basah. Kalian kembali senang dengan rasa syukur. Anak Jalanan Hujan berhenti dan mengucapkan perpisahan karena malu dengan kalian yang selalu bersyukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H