Mohon tunggu...
asqi putri
asqi putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Asqi Fania Putri Akhmad

FH UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Sulap Baju Bekas Menjadi Kantong Belanja Fashionable dan Bernilai Jual

2 Agustus 2021   18:37 Diperbarui: 2 Agustus 2021   19:28 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Sosialisasi Pencegahan Penggunaan Kantong Plastik dan Pelatihan Pembuatan Kantong Belanja Ramah Lingkungan/dokpri

Kabupaten Tegal (02/08/2021) - Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat Indonesia masih belum dapat mengurangi penggunaan kantong plastik. Hal ini dibuktikan dengan data yang diperoleh dari statistik persampahan domestik Indonesia, bahwa jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah. 

Ketergantungan penggunaan kantong plastik juga dirasakan oleh warga Desa Karangwuluh, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, meskipun Pemerintah Kabupaten Tegal telah menyiasati pengurangan penggunaan kantong plastik dengan mengeluarkan Peraturan Bupati Tegal Nomor 48 Tahun 2019 Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam (Perbup Tegal No 48/2019), namun hal tersebut pun belum mampu untuk menekan jumlah penggunaan kantong plastik. 

Kurangnya sosialisasi serta peran masyarakat untuk mengimplementasikan peraturan tersebut, berakibat pada warga yang masih ketergantungan dengan penggunaan kantong plastik pada kehidupan sehari-hari dan enggan untuk menggantinya dengan kantong yang lebih ramah lingkungan.

 "Saya pribadi masih menggunakan kantong plastik sebagai wadah belanjaan, baik dari toko kelontong, pasar maupun supermarket. Saya mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat dari penggunaan kantong plastik tersebut, namun saya masih menggunakannya karena lebih praktis dan murah dari pada membeli tas belanja. Selain itu, tempat perbelanjaan yang sering saya kunjungi pun belum menyediakan kantong belanja selain kantong plastik, sehingga saya menerimanya jika belanjaan saya ditaruh didalam kantong plastik", ujar Yani salah satu warga Desa Karangwuluh.

Penuturan kebiasaan buruk warga tersebut merupakan salah satu bentuk ketergantungan terhadap penggunaan kantong plastik. Kebiasaan buruk ini akan terus berlanjut jika sebuah peraturan yang ada tidak diimplementasikan, baik melalui sosialisasi atau pelatihan dari aparat pemerintah maupun kesadaran dari masyarakat itu sendiri. 

Oleh karena permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro (KKN UNDIP) tergugah untuk melakukan sosialisasi pencegahan penggunaan kantong plastik berdasarkan Perbup Tegal No 48/2019 sekaligus memberikan pelatihan pembuatan kantong ramah lingkungan dari baju bekas kepada warga Desa Karangwuluh. 

Kegiatan ini telah dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama merupakan kegiatan sosialisi secara door to door pada hari Sabtu, 10 Juli 2021 kepada lima pelaku usaha toko kelontong di RW 03 Desa Karangwuluh.

Adapun tahap kedua merupakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan secara tatap muka yang dihadiri oleh 12 warga RT 03/RW 03 Desa Karangwuluh dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan, bertempat di rumah mahasiswa KKN UNDIP pada hari Minggu, 11 Juli 2021. 

Dengan adanya sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN UNDIP berharap warga Desa Karangwuluh dapat lebih menumbuhkan kesadaran hukumnya untuk taat terhadap peraturan yang ada, yakni dengan berperan aktif untuk mencegah dan mengurangi penggunaan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari. 

Kemudian, dari adanya pelatihan ini warga Desa Karangwuluh juga diharapkan dapat memperoleh skill membuat kantong belanja ramah lingkungan dan fashionable yang terbuat dari baju bekas. 

Disamping mengurangi penggunaan kantong plastik, kantong belanja ramah lingkungan ini juga diharapkan dapat mencegah baju bekas yang seringkali berakhir menjadi sampah, serta dapat dijadikan sebagai ide bisnis baru oleh para warga Desa Karangwuluh di masa Pandemi Covid-19 ini karena memiliki nilai jual.

"Sosilasisai dari mahasiswa KKN UNDIP ini membuat saya mengerti dan sadar akan bahaya yang ditumbulkan dari penggunaan kantong plastik. Selain itu, saya juga menjadi mengerti akan peran saya sebagai masyarakat untuk mencegah penggunaan kantong plastik yakni dengan cara mengganti kantong plastik dengan kantong ramah lingkungan sebagaimana yang telah dipraktikan dalam pelatihan yang diberikan oleh mahasiswa KKN UNDIP tersebut yakni membuat kantong dari baju bekas. Setelah ini, saya akan mencoba membuat kembali karena banyak baju yang sudah tidak terpakai di rumah", ujar Muroh salah satu Peserta Sosialisasi dan Pelatihan.

Penulis: Asqi Fania Putri Akhmad, Universitas Diponegoro, Fakultas Hukum, Prodi Ilmu Hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun