Mohon tunggu...
I Komang Asmara Putra
I Komang Asmara Putra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan dalam Prespektif Tri Hita Karana

15 Desember 2022   14:26 Diperbarui: 15 Desember 2022   14:50 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna diantara segala ciptaan tuhan lainnya yang dibekali dengan berbagai kelebihan kelebihannya yaitu memiliki pemikiran dan akal,memiliki panca indra dan bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan suatu tindakan, dan merespon sesuatu. lingkungan yang berbeda beda,edukasi yang didapatkan sehari hari,dan pemahaman atau komitmen dalam sendiri membuat seseorang memiliki kepribadian yang berbeda beda,tingkah laku,dan cara berpikir yang berbeda.

Misalnya,jika kita hidup dilingkungan yang penuh akan tindakan kekerasan,tanpa kita sadari tindakan yang telah kita cerna dengan cara melihat,merasakan,mendengarkan dapat mempengaruhi dan membentuk karakter kita menjadi keras seperti tindakan kekerasan tersebut. contoh yang lain misalnya,jika kita terbiasa hidup mandiri sejak dini,maka kebiasaan tersebut dapat membentuk diri kita menjadi seseorang yang mampu memanajemen diri,tidak terlalu tergantung dengan orang lain dan membentuk karakter yang pantang menyerah. 

Tidak heran jika seseorang perokok ada karena kondisi dan lingkungan perokok, seseorang yang pintar karena memiliki komitmen untuk belajar,seorang menjadi pencuri karena kondisi pribadinya. Oleh karena itu karakter dan tindakan manusia sangat dipengaruhi oleh kondisi pribadi,lingkungan dan wawasan yang didapatkannya. Untuk membentuk karakter yang positif kita harus memiliki mindset untuk memimpin diri kita. Memimpin merupakan suatu tindakan yang tujuannya untuk mengarahkan diri kita ataupun orang lain ke suatu hal yang diinginkan. 

Menurut Tead,Terry,Hoyt kepemimpinan adalah suatu kesenian untuk mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama atas dasar kemampuan orang tersebut dalam memberikan bimbingan dan arahan guna mencapai tujuan yang diinginkan. sebelum kita memimpin orang lain bahkan orang banyak,terlebih dahulu kita harus mampu memimpin diri kita dengan benar.misalnya,mengarahkan diri kita ke jalan yang benar,memanajemen diri kita tentang pengelolaan keuangan,waktu,membatasi diri kita dari sesuatu yang sepatutnya tidak dilakukan dan diterima. 

Jika kita mampu memimpin diri kita sendiri,tidak ada salahnya kita sebagai manusia yang mulia menyumbangkan kelebihan kita untuk mengarahkan orang lain bahkan banyak orang ke arah yang baik dan yang dicita citakan bersama.Banyak sekali tokoh tokoh disekitar kita yang memiliki jiwa kepemimpinan dari yang memimpin hal yang kecil hingga hal yang lebih luas. 

Contoh hal yang kecil adalah kepala keluarga,kepala keluarga merupakan seseorang yang memimpin suatu keluarga didalam rumah tangga.kepala keluarga memiliki kewajiban utama yaitu memanajemen anggota keluarganya,memanajemen segala kebutuhan dalam rumah tangga.contoh ke hal yang lebih luas misalnya bapak gubernur Bali yaitu Dr.Ir.I Wayan Koster M.M. yang memimpin seluruh masyarakat bali,selanjutnya ada bapak Ir.H. Joko Widodo sebagai presiden Republik Indonesia yang memiliki kewajiban untuk memimpin seluruh rakyat Indonesia,contoh ke yang lebih spesifik lagi yaitu seorang wasit,yang dipercaya memimpin suatu pertandingan olahraga,ketua kelas yang dipercaya memimpin teman temannya didalam kelas. 

Contoh contoh diatas merupakan pahlawan yang mengarahkan kita semua dalam menjalani kehidupan,meskipun tanggung jawabnya ada yang lebih kecil dan ada yang lebih besar namun tanggung jawab mereka tetap sama dengan mengedepankan kewajibannya sebagai seorang pemimpin. Namun tidaak semua pemimpin memiliki keberhasilan dalam memimpin dan memiliki penilaian positif dari sudut orang yang dipimpinnya. Banyak kasus pemimpin pemimpin disekitar kita bahkan diseluruh dunia ini yang salah dalam mengimplementasikan dirinya sebagai seorang pemimpin,seperti kasus ferdy sambo yang membunuh sesama rekan kerjanya sebagai TNI,kasus selanjutnya ada penyelewengan dana atau yang biasa disebut korupsi. 

Kasus korupsi merupakan kasus yang sering terjadi di seluruh dunia terutama di Indonesia,salah satu kasus korupsi yaitu penyelewengan dana PSSI atau induk sepak bola Indonesia yang dilakukan oleh ketua umum PSSI Yaitu La Nyalla Matalliti,kasus penggunaan NARKOBA, kasus penyuapan,kasus pelecehan,dan masih banyak lagi kasus kasus lainnya yang menimpa para pemimpin di Indonesia. Kasus kasus yang telah dipaparkan diatas secara langsung dapat memberikan suatu reaksi,baik bagi tersangka kasus tersebut dan orang lain atau apa dan siapa yang dipimpinnya.

Dampak yang dihasilkan tentunya cenderung negatif dan merugikan. Bagi tersangka akan kehilangan kepercayaan dan pandangan positif dari orang lain,hilangnya pekerjaan profesinya,kerugian ekonomi pribadi,bahkan bisa menyebabkan sakit mental karena penyesalan perbuatan yang dilakukannya. Dampak bagi orang lain yaitu,hilangnya uang masyarakat dari kasus korupsi,susahnya mencari pekerjaan karena suap atau orang terdekat,masyarakat sulit berkembang karena kepemimpinan yang kurang baik,merugikan Negara atau daerah yang dipimpinnya.Jika terus menerus seperti ini dunia akan kehilangan arah dari jalan yang benar. 

Bagaimana mungkin seseorang penunjuk arah salah mengarahkan masyarakatnya dengan cara kepemimpinan seperti ini. Hal tersebut disebabkan oleh banyak sekali faktor faktor yang dapat saya analisis sesuai jenis kasus yang saya temukan disekitar saya maupun media massa. Penyebab pemimpin tidak berhasil yaitu; 1.Tidak mengutamakan kepentingan publik Sebagai seorang pemimpin seharusnya sudah harus lepas dari kepentingan pribadi,kita tahu bahwa kita harus mengisi kepentingan kita,namun prinsip prinsip mengisi kepentingan pribadi haruslah dengan cara yang benar,halal,tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

2.tidak mampu memimpin diri sendiri Sebelumnya telah dijelaskan bahwa syarat sebagai seorang pemimpin adalah kita harus mampu dan sudah diluar kepala dalam memanajemen apapun mengenai diri kita,sehingga kita tidak terbebani lagi disaat memimpin orang lain 3. kurangnya pembekalan wawasan karakter Karakter sangat diperlukan dalam kepemimpinan,jika kita memiliki karakter yang buruk dan menjadi seorang pemimpin maka karakter tersebut dapat menghancurkan diri kita. 4.Tidak tahu tata cara kepemimpinan Hal utama yang membuat pemimpin itu gagal adalah tidak mengetahui teknik kepemimpinan pada umumnya,sehingga terjadilah salah metode yang merugikan banyak orang.

Bagaimanakah strategi kepemimpinan yang mampu mewujudkan keharmonisan seorang pemimpin kepada masyarakat,seorang pemimpin kepada Negara kelahirannya sebagai bentuk cinta tanah air sejati. Ada dua elemen kewajiban yang saya temukan dalam pemimpin,yaitu mewujudkan cita cita daerah yang dipimpinnya,dan melayani masyarakat. Dua kewajiban tersebut saya padukan dengan pedoman TRI HITA KARANA yang menurut saya sangat tepat untuk seorang pemimpin. TRI HITA KARANA merupakan 3 aspek yang dapat menyebabkan keharmonisan atau kebahagiaan. 3 aspek tersebut yaitu;

1. Parhyangan Yaitu hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa Sebagai seorang pemimpin hendaknya memiliki kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu mengamalkan ajaran ajarannya.Hal ini dapat menjaga rohaniah kita untuk tetap mendapatkan energi positif terutama mental dan pikiran dan tentunya setiap ajaran agama memiliki nilai moral yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. 2.pawongan Yaitu hubungan manusia antar sesama manusia Sebagai seorang pemimpin selain menjalankan administrasi Negara,harus terjun ke dalam lingkungan masyarakat untuk melayani,mendengarkan keluh kesah masyarakat,dan mencari saran positif dalam menjalankan pemerintahan.

Contohnya yaitu memberikan bantuan sosial sebagai bentuk rasa peduli kepada masyarakat,membuat program kesehatan yang dapat menunjang kehidupan masyarakat. 3.palemahan Yaitu hubungan manusia dengan lingkungan Dalam memimpin kita harus memiliki pandangan yang luas tentang apa yang harus kita lakukan,pemimpin tidak hanya melayani masyarakat saja tetapi juga menjaga,mengatur atau memelihara dengan cara cara yang sesuai untuk menjaga lingkungan.

Misalnya mengajak masyarakat untuk melakukan reboisasi,memperketat perlindungan binatang dan tumbuhan yang hampir punah.memberikan sanksi tegas terhadap perilaku membuang sampah sembarangan. Kenapa harus TRI HITA KARANA?? Menurut pandangan saya TRI HITA KARANA memiliki aspek yang sangat lengkap untuk menunjang pemimpin pemimpin dalam mengatur sesuatu.Bagian Parhyangan bagi saya adalah suatu pedoman etika bagi para pemimpin sebagai manusia yang memiliki karakter baik.Karena ketika kita beragama tentu didalam agama tersebut memuat ajaran ajaran berbudi luhur. Bagian pawongan merupakan bagian implementasi dari seorang pemimpin kepada masyarakat.

Pawongan mengajarkan kepada pemimpin untuk tetap memperhatikan masyarakatnya dan tidak hanya mengatur dari jauh saja,tetapi terjun langsung dan berbaur dengan masyarakat.Dan yang terakhir adalah Palemahan.Konsep Palemahan merupakan dedikasi bagaimana menjaga lingkungan kita dengan baik supaya tidak terjadi bencana bencana yang tidak diinginkan saya mengharapkan pembangunan harus memperhatikan konsep palemahan . Oleh karena itu,Pemimpin harus melakukan program program yang sekir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun