Mohon tunggu...
ASNAYANTI
ASNAYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi membaca, menyukai drama korea

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Kampung Adat Cireundeu yang Masih Menganut Adat dan Tradisi Sunda Wiwitan

31 Oktober 2022   20:10 Diperbarui: 31 Oktober 2022   20:20 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kali ini mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi salah satu tempat yang bernama Kampung Adat Cireundeu. Masih banyak yang belum mengenal termpat ini terutama tentang sunda wiwitan. Adat ini sampai sekarang masih berusaha untuk tetap mempertahankan adat dan tradisi yang ada. Sunda sendiri terdiri dari tiga pengertian yaitu sunda etnis, sunda geografis, dan sunda filosofis. 

Setiap manusia memiliki kesadaran yang melekat dalam dirinya yaitu jati diri bangsa. Dalam sunda wiwitan tatakramah adalah hal yg paling di jujung tinggi. Budi daya bahasa, ketika bersopan santun bukan hanya melalui bahasa tetapi juga gerak tubuh. 

Mereka melihat kesopanan melalui bahasa dan gerak tubuh. Wiwaha yuda ragaha, artinya berusaha melawan hawa nafsu di dalam diri sendiri jangan sampai hawa nafsu menjadi perilaku yang dapat menimbulkan marah kepada orang lain. kampung ini memiliki ciri khas yaitu mereka memkan singkong sebagai pengganti beras. semua olahan makanan seperti kue bahkan nasi terbuat dari singkong sebagai bahan dasar dari makanan di sunda wiwitan. 

Sunda wiwitan merupakan agama yang tidak di akui oleh negara sehingga orang yang menganut agama ini di dalam kartu identitasnya di kosongkan. Kita harus saling menghargai dalam keputusan ingin mengambil agama apapun. Kita tidak dapat memaksakan orang lain untuk memilih agama yang tidak mereka yakini. Setiap agama apapun yang akan kita anut pasti tidak akan mengajarkan tetang hal buruk melainkan semua agama mengajarkan tentang kabaikan. Sehingga toleransi harus di junjung tinggi antar sesama manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun