Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Sisi

20 Juni 2021   23:59 Diperbarui: 21 Juni 2021   00:43 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


 

Ingin aku berteriak, melengking ke seluruh penjuru mata angin 

Ingin aku tumpahkan tangis hingga banjir air mata mampu menghapus pedih 

Menjerit pada tepian jurang menggemakan suara yang mulai melemah 

Karena tangis yang tertahan pada bibir jurang ketidakberdayaan.

Bilamana hati ini menyempurnakan segala rasa, mencoba menjalin satu persatu hingga menjadi ikatan yang kokoh 

Ternyata kesempurnaan itu hanya milik_ Mu semata, sedangkan aku hanya simbol simbol yang terkadang terkurung pada mulut mulut tak bertanggung jawab 

Kau yang mampu membolak balikkan hati, memutarnya  tiga ratus enam puluh derajat menjadi baik dan terkadang buruk. Bagai lara hati kali ini tak ubahnya hidup dalam dua sisi. 

Beribu kebaikan terlupakan namun keburukan seujung kuku akan terkenang dan akan terus menjadi noda kehidupan. 

Berjalan dalam dua sisi mata uang, hingga menjadi kekuatan yang tak mampu hingga menjadi mampu dalam kebisuan panjang 

Ruang kosong, 21062021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun